Bab 50. Final babak pertamaLonceng berbunyi mendatang waktu istirahat selesai, semua peserta kembali duduk di kursi masing-masing, semua orang menunggu pertandingan final yang di nanti-nantikan, sebelum memulai pertandingan An Lan memberitahu kepada putri Venesa untuk lebih berhati-hati, putri Venesa berada di peringkat dua, Pangeran Morin berada di peringkat pertama, dan An Lan berada di peringkat ketiga."Baiklah, tiga peserta terakhir di babak pertama ini akan dimulai!""Hoi...!" sorak semua penonton.Ratusan ribu penonton tidak mengalihkan perhatian mereka, dua sosok berjalan ke tengah arena, saat itu juga dua sosok memperlihatkan aura ganas, tingkat kultivasi keduanya berada di tingkat tujuh, kalau An Lan tidak berlatih alkemis mungkin ia bisa mencapai tingkat sembilan atau sepuluh."Bersiap...!" "Mulai!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua pedang beradu membuat gelombang energi menyapu bersih debu."Hari ini aku akan membuatmu malu!" ucap Pangeran Morin mendorong pedang putri Venesa
Bab 51. Duel SeimbangDi atas langit dan sosok melayang di kehampaan, satu sosok terbang lebih rendah, satunya lagi melayang berada lebih tinggi, pangeran Morin baru saja menghujani 200 serangan menggunakan 10 pedang terbang, namun setiap serangan berhasil dihindari, sekarang An Lan memperlihatkan wajah serius, ia merapalkan segel tangan."Jurus apa yang ingin digunakan!""Aku tidak tahu, kita lihat saja!" "Pangeran Morin, sekarang giliranku… kamu kira jurusmu barusan sangat kuat hah!" "Badai Petir… Gunung Petir… turunlah!"Langit menjadi mendung, suara gemuruh membuat bumi bergetar, semua orang berkeringat dingin merasakan kekuatan besar, kilatan Petir menyelimuti kabut awan, tidak lama setelah puluhan petir menghujani arena pertandingan, Pangeran Morin melesat cepat menghindari semua semabaran petir."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Petir menyambar tanpa henti, pangeran Morin berhasil dibuat terdesak, di atas
Bab 52. Pil tingkat sembilan Sejuk EmbunAn Lan dan Putri Venesa tinggal di kediaman keluarga Jin, sebelum babak kedua dimulai, mereka harus menyiapkan pil penyembuhan dan pemulihan energi, di bawah sinar bulan An Lan duduk di kursi, di sampingnya sosok cantik Putri Venesa, dengan sifat manja putri Venesa bersandar di bahu An Lan.An Lan mengusap rambut Putri "Kamu berat juga!""Haha … An Lan setelah turnamen selesai, apakah kamu akan kembali ke kota kura-kura? Kalau tidak ada kesibukan tinggal bersamaku dan Yun Zhi?""Putri, aku tidak kembali ke kota kura-kura, aku juga tidak bisa tinggal bersamamu, aku akan melakukan perjalanan mencari kedua orang tuaku!""Kemana kamu akan pergi? Mungkin mengelilingi dunia Nirvana ini!""Hmm… baiklah!" jawab Putri terlihat murung.An Lan memiringkan kepalanya melihat wajah cantik "Hei.. kenapa kamu sedih!""Dasar pria tidak peka, tentu saja aku ingin kamu tinggal bersamaku..di istana aku tidak memiliki teman!""Aduh… maaf putri, aku tidak bisa tingg
Bab 53. KebingunganLan Shi baru saja mendengar semua cerita dari guru Alkemis Jianzhong, persihan dunia Nirvana dan dunia dewa adalah suatu masalah yang tidak bisa diselesaikan, itu dikarenakan tingkat kemuliaan yang selalu saja bersaing, selama ratusan ribu tahun dan ribuan raja Nirvana yang sudah tiada, mereka mencari keberadaan semua inti energi.Awal mula kekuatan para dewa dan dunia bawah berasal dari alam Nirvana, namun terjadi pengkhianatan yang dilakukan salah satu orang di masa lalu, para penghianat meninggalkan Nirvana dan membagikan pengetahuan tentang kultivasi atau menyerap energi alam dan energi suci, kehadiran kekuatan tersebut membuat perang berkepanjangan.Sedangkan Ayah Lan Shi adalah pelindung tiga alam sekaligus, iya adalah sosok terkuat dan berhasil menang dalam perang berskala lebih besar dari yang terbesar, namun akibat perang itu juga Lan Shi terpisah dengan semua keluarga dan orang tuanya. Dua sosok sudah tiba di keluarga Jin, Jianzhong meminta muridnya untuk
Bab 54. Babak Kedua DimulaiHari yang ditunggu-tunggu akhirnya sudah tiba, semua orang di ibukota dan pendatang menuju tempat turnamen, banyaknya penonton membuat mereka harus berdasarkan untuk masuk, teriakan dan sorakan menggema memecahkan telinga, semua penonton ingin duduk di kursi paling depan, jumlah penonton ratusan ribu tidak berkurang tapi bertambah. Disisi lain An Lan berhasil membangkitkan kekuatan warisan ibu dan ayahnya, yaitu pertarungan darah suci, ia juga berharap membangkitkan sisi gelapnya, satu persatu peserta duduk di kursi peserta, tidak lama setelah itu satu An Lan dan Putri Venesa terlihat, semua orang bersorak melihat kedatangan dua sosok."An Lan!" "An Lan!""Haha.. mereka menggemarimu!"Jianzhong menghampiri muridnya "nak, menang atau kalah tidak penting… yang penting keselamatanmu!""Iya guru!"Kepala acara muncul di kehampaan "Selamat datang semuanya…. !""Hoi…!" sorak semua penonton."Meriah sekali, akhirnya babak kedua akan dimulai… siapakah mata kalia
Bab 55. Kejutan 14 peserta berhasil menghabisi semua boneka di lantai tiga, sekarang mereka sedang beristirahat. Semua orang dari aliansi gerhana terlihat murung, sampai sekarang bangunan nomor 15 masih bersinar di lantai dua, mereka tidak tahu apa yang dilakukan dua sosok. Penonton yang tadinya bersorak untuk An Lan, sekarang beralih ke arah pangeran Morin. Mu Yu yang mengenali sifat An Lan, ia masih ada harapan, sedangkan Jianzhong mengetahui kalau muridnya tidak menggunakan kekuatan dewa pedang dan Dewi kematian.Dua jam berlalu, semua peserta bersiap untuk menuju lantai selanjutnya, 14 bangunan tinggi bersinar di lantai empat, semua penonton bersorak memberikan dukungan."Pangeran Morin!""Ayo semangat… kalian pasti bisa!""Hoi…!" teriak semua orang.Tidak lama setelah itu bangunan nomor 15 bersinar di lantai tiga lalu."Lihat, bangunan nomor 15 tiba-tiba bersinar ke lantai tiga!""Iya benar!"An Lan dan Putri Venesa menaiki tangga menuju lantai empat, saat itu juga lantai empat
Bab 56. Panah AsmaraBabak kedua turnamen Nirvana sudah berlangsung lama, 15 kelompok peserta menyerah saat berada di lantai empat, pangeran Morin berhasil menginjakan kaki di lantai lima, namun setelah berada di sana ia melihat pertarungan sengit di puncak ketinggian bangunan nomor 15, karena sudah tidak sanggup lagi pangeran Morin dan Zuan Ping memutuskan menyerah. Di puncak bangunan nomer 15, Lan Shi menarik busur panah bambu, di depannya boneka emas raksasa mengalirkan energi di pedang besar. Putri Venesa yang jatuh pingsan terbangun saat merasakan lonjakan energi dari pil awan sejuk."Putri…!""Bidik boneka itu, biarkan aku mengalirkan energi!" ucap putri memeluk Lan Shi lalu memegang busur panah."Tubuhmu wangi sekali!""Terimakasih!" Putri Venesa mengalirkan energi spiritual, dua sosok melayang di kehampaan, anak panah dan busur hancur, saat itu juga busur panah terbentuk dari energi spiritual."Lihat, panah jiwa!""Mereka berhasil membangkitkan kekuatan jiwa!""Luar biasa!"
Bab 57. Niat jahat Pangeran Morin Suara ayam berkokok membangunkan semua orang, di pagi itu An Lan berjalan keluar tanda, ia merasakan seluruh energi kembali pulih, setelah itu putri Venesa berbangun tidur, Putri berjalan menghampiri An Lan, ia melihat ke tenda-tenda perseta lainnya, semua peserta memalingkan wajah saat putri dan An Lan melihat, dendam dan perasaan semakin kuat, sudah dua babak An Lan berada di peringkat pertama."Sepertinya mereka membenci kita!""Biarkan saja, lagi pula siapa mereka.. ingin menang tentunya harus berusaha keras!" ucap putri Venesa dengan wajah sombong."Tidak boleh begitu, bagaimanapun juga mereka petarung seperti kita!"Putri berdiri di hadapan An Lan "Hei… aku beritahu kamu, di dunia ini tidak ada orang bodoh kalau dia mau belajar, semua memiliki pikiran masing-masing!""Ya itu memang benar, tapi setiap orang memiliki batas kemampuannya masing-masing!"Yun Zhi terbangun "Hei… ada apa ribut-ribut.. ini masih pagi!" "Putri duluan!""Kenapa kamu me