Bab 65. Rintangan TakdirTiga sosok berdiri di depan gerbang istana, bangunan besar menjulang tinggi membuat mata harus melihat, bunga-bunga indah tersusun rapi menjadi hiasan, di belakang sebuah kereta kuda menuju gerbang istana, semua prajurit membukakan jalan untuk pangeran Ren Shili, kereta kuda berhenti di depan Lan Shi, satu sosok menuruni kereta kuda."Kamu lagi, menyebalkan sekali.. kenapa aku terus bertemu dirimu!"Lan Shi memalingkan wajah "Siapa juga yang ingin bertemu denganmu!""Prajurit, dimana ibu!""Ratu baru saja pergi menuju pusat kerajaan, dia bilang ada rapat besar?!""Ah… !""Kamu beruntung ibuku tidak ada, kalau dia ada? Kamu pasti dipenjarakan!""Memangnya aku salah apa sampai begitu;""Kamu sudah memukulku!"Mendengar itu semua prajurit istana mengepung tiga sosok, Lan Shi mengepalkan tangannya ingin sekali memukul wajah anak seusianya."Kamu… terlalu banyak bicara!"An Hui menangkap tangan cucunya "Jangan, kita datang untuk meminta izin pergi ke pusat empat ke
Bab 66. Hodan Saudara JianzhongPertarungan singkat baru saja terjadi, An Hui terkena racun mematikan, Lan Shi langsung membuat pil anti racun, namun ia gagal karena tidak bisa fokus dan tungku api Phoenix meledak, perasaan putus asa terlihat di wajah anak 12 tahun, Lan Shi mendapatkan ide untuk menyelamatkan kakeknya, energi padat memenuhi gua. 12 menit berlalu, energi padat berhasil dibentuk, dua sosok merapalkan segel tangan, perlahan energi padat mengalir ke tubuh Lan Shi, saat itu juga racun ikut tertarik masuk, An Hui kembali tersadar batuk darah.Lan Shi memeluk An Hui "Kakek, kamu akhirnya selamat!" "Terimakasih nak, kamu menyelamatkanku dari kematian!""Iya!""Lan Shi, lihat energi dalam tubuhmu!""Iya!"Lan Shi memejamkan mata, darah suci bersatu dengan racun, itu dikarenakan racun ikut terdapat dalam energi, darah suci membawa racun mengalir keseluruh tubuh, semua racun yang pernah menghinggap ikut bercampur."Apa yang terjadi, aku tidak mengerti!" gumam Lan Shi berkering
Ep 67. Hedon Dan Lan ShiIbukota Wilayah benua bagian selatan, pertemuan Alkemis dilakukan, sebagian Alkemis dunia persilatan berkumpul untuk membahas jenis penyakit baru, Lan Shi membantu sosok tua yang bernama Hedon, ia juga seorang Alkemis namun dianggap gagal oleh semua orang, itu dikarenakan ia pernah mengalami kegagalan besar.Dua sosok berjalan menuju penjaga, dua penjaga berdiri depan pintu, mereka mengamati dua orang di depannya."Ingin menghadiri pertemuan ini, perlihatkan lencana Alkemis kalian!" ucap prajurit penjaga."Bocah, aku tidak memiliki lencana Alkemis? Apakah kamu memilikinya!" bisik Hedon "Em!" "Ini!" ucap Lan Shi memperlihatkan lencana."Aku belum pernah melihat lencana seperti ini!"Mata penjaga berbinar melihat keindahan lencana di tangannya, ia sangat mengetahui jelas jenis-jenis lencana, semakin bagus bahan yang digunakan untuk membuat lencana maka semakin tinggi pangkat seseorang."Aku tidak mengetahui Alkemis tingkat apa, tapi dari banyak lencana? Ini sal
Bab 68. Mendapatkan Hadiah Bunga 1000 AromaDi alun alun kota dua sosok berjalan santai, Lan Shi menikmati manisan, di sampingnya Hedon bercerita perjalanan hidupnya, dua sosok melesat terbang menuju atas atap bangunan, mata melihat luasnya langit, jiwa pengembara dirasakan oleh Hedon, beberapa belahan dunia dan ribuan jenis orang ia temui, pengalaman memenuhi pikiran."Lan Shi, setelah ini kamu ingin kemana?""Aku mencari ibu dan ayah… aku yakin mereka ada disini… sebelum itu aku juga tinggal di Nirvana!""Hmmm…!""Aku ingin mencoba masuk ke pusat empat kerajaan, tapi sangat sulit!" "Itu rumit sekali, aku saja sedang diburu prajurit pusat empat kerajaan, itu karena aku dituduh meracuni banyak pasukan, padahal aku tidak memasukkan racun apapun, aku juga tidak bisa membuat racun!""Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan, setelah ini aku berencana pergi ke benua barat untuk menemui pemimpin disana!" "Mudahan saja kamu bisa bertemu orang tuamu!""Iya!"Hedon memunculkan bunga 1000 aro
Bab 69. Kamu bukan anakkuTiga sosok berjalan keluar gua, mereka melanjutkan perjalanan menuju ibukota, sebelum itu sebuah keluarga kecil dengan nama Di baru berhasil dibuat, mereka juga menyiapkan simbol keluar yaitu sebuah Roda dan di tengah sebuah pedang, pemimpin keluarga adalah Di Hui atau An Hui.Pagi hari embun membasahi dedaunan, suhu udara masih begitu dingin, tulang-tulang seperti membeku, Di Lan memainkan apinya untuk menghangatkan tubuh, tidak berapa lama mereka melihat sebuah gerbang ibukota, tiga sosok mendarat kaki memasuki antrian pengunjung."Perkenalan diri kalian dan untuk apa datang ke kota?""Kami dari negeri yang jauh ingin mendapatkan izin menuju pusat empat kerajaan!""Oh… silahkan masuk!""Terimakasih!" Di Lan, dan dua sosok di sampingnya memasuki gerbang kota, mereka berjalan menuju istana, pemandangan kota begitu indah, membuat siapa saja merasa kagum, kota 1000 sungai adalah kota yang rata-rata penduduknya menggunakan perahu kecil, tidak berapa lama Istana
Bab 70. Desa Air TerjunDua jam berlalu setelah kepergian Lan Shi, Dewa Lou tiba di Istana, semua orang berlutut memberikan hormat, Dewa Lou atau Ayah Lan Shi mendapatkan laporan kalau ada orang yang mengacau di Istana, semua Jendral berbaris, sosok agung berjubah emas menatap tajam ke atau semua jendral, keringat dingin di rasakan saat itu juga."Jelaskan apa yang terjadi?""Ada dua orang dan satu anak menerobos masuk!""Apakah kalian tahu siapa mereka?""Kami tidak mengenali mereka, tapi kami berhasil memberikan perlawanan, mereka baru saja pergi dua jam lalu!""Dimana Anin Shi?""Ada di kamar!""Bereskan semua kerusakan!""Baik Yang Mulia!"Dewa Lou berjalan menuju aula, saat di depan aula ia melihat jejak energi tersisa, tubuh dan jiwa terguncang saat mengetahui pemilik jejak energi Dewa pedang, raut wajah berubah menjadi serius, semua Jendral kebingungan melihat perubahan tiba-tiba. "Kenapa Yang Mulia begitu panik!""Aku tidak mengetahuinya?""Ini energi Lan Shi, dan disini Ener
Bab 71. Keluarga Di Hui Penari PedangSetelah merasakan putus asa untuk bertemu kedua orang tua, Lan Shi kembali tersenyum dengan cara terbarunya yaitu menjadi seorang penari pedang agar bisa masuk ke pusat empat kerajaan. Satu hari berlalu, semua orang menyiapkan barang-barang, niat membangun rumah dibatalkan demi memenuhi kebutuhan seorang penari pedang.Su Yang dan Di Hui berencana pergi ke kota terdekat, mereka ingin memesan jubah baru, topeng, alat musik, sedangkan Lan Shi dan Diao Chan menunggu di desa air terjun, dua sosok berjalan meninggalkan desa."Kami pergi dulu…!""Hati-hati!" "Jangan lupa bawa pulang makanan enak!""Tenang saja!" ucap Di Hui dari kejauhan.Perlahan dua sosok sudah tidak terlihat, Diao Chan melihat ke arah Lan Shi, ia mengajak pergi ke air terjun."Mungkin disana sangat indah!""Iya, aku ingin menyentuh air!" —-----Lan Shi dan Diao Chan sudah berada di air terjun, mereka melihat pelangi terbentuk dari jatuhnya air."Aku ingin tercebur!" "Aku juga!" T
Bab 72. Pertemuan Yang MengharukanGejolak energi spiritual tingkat dewa membuat semua hewan di hutan berlarian, Dewa Chu Ren memperlihatkan kekuatan andalan setelah mendapat tendangan tak terkalahkan dari sosok cantik Diao Chan, 29 anak buah dipaksa mundur lebih jauh, mereka menggigit jari melihat serangan yang diberikan Diao Chan. Diao Chan melihat telapak tangannya "Energiku mulai menjadi pasir, setidaknya aku memiliki waktu 10 menit untuk mengalahkan orang ini!" Formasi geometri lingkaran berukuran besar berputar melawan arah jarum jam, sosok naga mengaung keras memecahkan telinga, semua orang dari empat kekaisaran melihat ke arah langit, disisi lain semua Petarung tangguh tersasar kalau jurus tersebut adalah milik Dewa Chu Ren adik Dewa Lou."Siapa yang membuat dewa Chu Ren menggunakan jurus itu!""Pastinya orang itu juga sangat kuat sampai memaksa Dewa Chu Ren menggunakan jurus terkuatnya!"Di istana satu sosok duduk di singgasana, satu prajurit berlari masuk lalu berlutut."L