Bab 125. Dunia IlusiLan Shi berada di bawah laut untuk menghancurkan formasi yang menekan kekuatan semua orang, setelah berada di sana ia melihat lima pagoda yang di taruh di titik tertentu, namun disana juga terlihat lima orang berjubah hitam menutup wajahnya mengganggukan kain, Lan Shi menarik pedang kayu merendahkan kuda-kuda."Teknik bertarung…. Petir mengamuk!" Lima sosok muncul di sekeliling mengayunkan pedang pendek secara bersamaan, Lan Shi meledak energi petir membuat lima pria terpaksa mundur, setelah itu menghilang dari pandangan dan muncul di hadapan satu orang."Teknik Membunuh Haus Darah!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Empat orang yang tersisa menelan ludah saat itu juga, mereka bergetar ketakutan, Lan Shi langsung menghancurkan satu pagoda, ia melihat ke arah empat orang yang masih berdiri."Gunakan formasi!"Empat sosok merapalkan segel tangan "Formasi Pembunuh!" Formasi lingkaran muncul lalu mengikat kaki dan tangan Lan Shi, setelah itu memunculkan api dengan suhu panas
Bab 126. Berjuang bersamaDewa Lou selama ini menyembunyikan rahasia besar yang mengejutkan semua orang, demi menyelamatkan semua penduduk ia rela membuang basis kultivasi, sosok agung hanya bisa berdiri menonton Lan Shi bertarung melawan sosok kuat, ia meminta Jia Jilin menemani Lan Shi bertarung melawan Zeus."Temani dia… tubuh ini sudah tidak bisa menahan serangan besar!" ucap Dewa Lou menggunakan pesan mental."Anda kembalilah ke kapal, aku akan melindunginya!""Terimakasih!" Zeus merapalkan segel tangan "Penjara Langit!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Petir meledak membentuk penjara besar, di dalam penjara raksasa hanya ada Zeus dan Lan Shi, Jia Jilin dan Dewa Lou mengepalkan erat tangan, semua orang berkeringat dingin, Ratu Anin Shi muncul di atas langit mengayunkan pedang besar untuk menghancurkan penjara petir."Pedang Langit Dunia!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Haha… kalian tidak akan bisa menghancurkannya!" tawa Zues."Ibu…!""Baiklah, aku juga memiliki sesuatu untukmu!" ucap La
Bab 127. Pengorbanan Sang AyahBeberapa orang berusaha menghancurkan formasi penjara petir, namun tidak juga berhasil, di dalam penjara Zues baru saja memberikan serangan beruntun kepada Lan Shi, padangan Ratu Anin dan yang lainnya menjadi gelap saat melihat Lan Shi akan mati, di sisi lain Dewi bulan dan Putri Sahara terbaring tidak sadarkan diri.Lan Shi meneteskan air mata "Aku terlalu lemah!""Ayah… ibu, semuanya…!"Zues menendang tubuh Lan Shi "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!""Uhuk!" Lan Shi batuk darah.Simbol pedang yang tadinya bersinar mulai meredup, armor emas yang digunakan hancur akibat serangan beruntun, Lan Shi jatuh pingsan, pedang kayu terlepas dari genggaman, Diao Chan merapalkan segel tangan."Formasi Kehancuran Semesta!""Gawat….!" ucap Dewa Lou."Tinggalkan tempat ini…!" Semua berlarian Menuju dataran benua timur, Sosok cantik mengamuk dengan kekuatan besar, itu untuk menghancurkan formasi penjara langit milik Zues. Langit berguncang seakan akhir dari dunia, Diao Chan m
Bab 128. Season 2 End. (Kematian Lan Shi)Dewa Lou mengorbankan sisa hidupnya demi menyelamatkan Lan Shi, namun semua orang tidak terima atas kematian sosok yang mereka hormati selama ini, Pangeran Ren Shili nekat ingin membunuh Lan Shi karena Dewa Lou juga ayahnya. Disisi lain pasukan Demeter sudah habis terbunuh, kebanyakan Petarung kuat dari pihak Demeter tewas di tangan Diao Chan.Setelah itu perdebatan terjadi di antara semua orang karena niat membunuh saudara sendiri, Lan Shi terbaring pingsan di pangkuan Putri Venesa, Jianzhong memberikan satu butir pil agar tubuh Lan Shi bisa bertahan dalam keadaan sekarat."Cukup…!" teriak Dewa Qin.Dewa Qin menodong pedang ke arah semua orang "Aku di bawah kendali pasukan Dewi bulan… tidak berpihak kepada siapapun… kalau kalian ingin melanjutkan pertempuran silahkan!" Dewa Dong Lun melepaskan jubahnya "Aku keluar dari anggota akademi!" ucapnya berdiri di samping Anin Shi."Lan Shi adalah teman kecilku!" ucap Cerberus atau hewan kuno meningg
Senopsis: Bangkit Dari Kematian demi menjalankan tugas terakhir dari sang Ayah yaitu Dewa Lou. Jaman dimana dunia persilatan berada di titik paling kelam dalam sejarah, Gerhana tanpa Henti, tanpa sinar bulan dan bintang, langit siang terasa malam, begitu juga sebaliknya. Tidak ada Raja, tidak ada akhir, tidak ada yang tahu bagaimana keadaan dunia persilatan di masa depan.--------Dz 1. AwalSemua orang sudah mengakhiri pertempuran besar yang baru saja terjadi, rasa kedamaian dirasakan semua orang, namun sebenarnya perang besar tersebut belum berakhir? Masih ada dua sosok kuat yang masih bertarung di dunia ilusi, keduanya berada di tahap tertinggi dunia persilatan dengan kultivasi sempurna.Tanpa ada yang mengetahui Dewa Lou menggunakan formasi ilusi tingkat akhir agar semua orang tidak terkena imbas dari pertarungan yang mampu menghancurkan benua dengan satu serangan, ia membawa sosok Dewa Zeus ke dunia ilusi untuk bertarung. Dua sosok sudah bertarung lebih dari 500 tahun, setiap 50
Dz 2. Yue Fei dan Hou JinSosok pemuda berusia 18 tahun kebingungan apa yang sebenarnya terjadi, ia menyadari kalau dirinya baru saja bangkit setelah kematian, namun pemuda tersebut tidak bisa mengingat apapun. Apa yang sebenarnya terjadi di masa lalu, dan kenapa dia harus hidup kembali, itulah yang menjadi pertanyaan pemuda pemuda berpakaian compang-camping. sudah cukup lama berjalan, Lan Shi tidak menemukan keberadaan pohon apel, ia duduk bersila di bawah pohon."Kenapa aku tidak bisa mengingat masa lalu, kenapa aku tidak bisa ingat apa-apa... untuk apa aku hidup? apa yang sebenarnya terjadi, apakah aku benar-benar mati lalu hidup kembali? kalau itu benar untuk apa aku hidup kembali? siapa namaku?" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Ledakan keras mengagetkan pemuda yang sedang duduk di bawah pohon, ia melihat sosok tua dikejar tiga orang berjubah putih."Hou Jin... sekarang kamu tidak bisa lari... haha!" "Sekte Jiwa Suci... kalian semua akan menerima akibatnya!" "Ingin mengancam kami...
Dz 3. Mencuri bahan makananBersama matahari pagi Yue Fei berdiri melihat air hujan, perlahan air hujan mulai redup, pelangi terlihat membuat langit begitu indah. Yue Fei keluar rumah berteriak melihat indahnya pelangi, semua orang yang masih tidur tersentak kaget, mereka menoleh dari jendela lalu melempari peralatan rumah, dengan cepat Yue Fei menghindari semua serangan."Bisakah kamu tidak berisik!" "Maaf, tapi pelangi itu indah sekali!""Kalau tidur memiliki kemampuan tidak usah melihat pelangi itu!""Memangnya kenapa, siapa yang melarang?""Orang-orang bajingan yang selama ini memberikan siksaan kepada semua orang!""Apakah dia Raja!""Tidak!""Kalau begitu… aku mau jadi Raja!" teriak Yue Fei berjalan kehalaman sekte."Dasar gila!""Aku mau jadi Raja!" Hou Jin menghentikan langkah Yue Fei "Tuan muda, kamu ingin jadi Raja? Haha…!""Tentu saja, bagaimana caranya?""Entah apa yang ada di pikiranmu, untuk jadi Raja kamu harus menaklukkan sekte-sekte di seluruh penjuru benua ini!" "
Dz 4. Kebingungan Yue FeiSetelah mendapatkan banyak bahan makanan, Hou Jin dan Yue Fei membagikan makanan ke semua penduduk yang sedang kelaparan, semua orang terlihat senang setelah mendapatkan makanan, kurangnya sumberdaya membuat banyak penduduk menderita. Dua sosok berjalan menuju sekte sungai darah, canda tawa menghiasi perjalanan, sampai sekarang Yue Fei tidak mengetahui siapa nama aslinya."Anak muda, kamu tidak perlu mengingat masa lalu... karena masa lalu hanya sebuah kenangan!" "Hou Jin, apakah kamu tidak memang tidak mengenalku?""Sejak kapan kita bertemu, aku tidak tahu!""Aku juga bertanya kepada semua penduduk, tapi mereka tidak tahu!""Haha...!""Hou Jin, apakah kamu pernah melihat pohon dengan buah merah!""Pohon apa itu?" "Aku juga lupa pohon apa itu!""Nanti, kalau kita bertemu pohon itu... aku pasti akan memberitahu!""Oke!" Dua sosok memasuki gerbang sekte, Yue Fei berjalan menuju rumah, sedangkan Hou Jin berjalan menuju ruang tetua pertama, setelah berada di