Dz 147. Season 3 End ( Menuju Benua Kaisar )Setelah berada di dunia bawah, dari atas gunung Lan Shi melihat orang-orang Nirvana, Dunia Persilatan, Dunia Bawah berkumpul di kota mati, ia melihat sebuah patung dirinya berlapiskan emas dengan sepasang sayap, di tangan kanan memegang sebuah pedang, acara pemakaman tersebut diadakan untuk menghormati sosok yang telah gugur yaitu Lan Shi."Apa… aku dianggap sudah mati?" "Haha… bersabarlah, mungkin mereka sudah mengira kamu mati.. lihatlah penampilanmu sekarang? Kalau kamu kembali? mereka tidak mungkin bisa percaya!" ucap Roh kitab."Mungkin ini sudah menjadi jalan hidup, sebaiknya aku kembali ke dunia persilatan!""Iya, apakah kamu mau menuju ke benua kaisar?" "Boleh, aku penasaran tempat di sana seperti apa!""Dengan kekuatan yang kamu dapatkan sekarang? Mungkin membutuhkan waktu dua minggu!""Semuanya, selamat tinggal!"Lan Shi berbalik pergi meninggalkan dunia bawah, semua orang sudah menganggap Lan Shi tiada di perang surga, tahta ke
No 1. Benua Kaisar Novel Yang Berjudul: Kaisar Lan Seorang pemuda bernama Lan Shi berhasil memenangkan perang surga, namun dirinya sudah dianggap mati oleh semua orang, ia memutuskan mengadu nasib ke benua kaisar, setelah perjalan panjang Lan Shi ditangkap sekelompok bajak laut, saat itu dirinya berada di kapal terikat rantai emas yang bisa melumpuhkan kekuatan. Hari-hari berlalu di kapal tahanan, pria berambut putih duduk santai tanpa merasakan khawatir, dirinya memilih menjadi seorang budak daripada menjadi anggota bajak laut, tentunya untuk menyelamatkan semua budak-budak yang ditangkap. Kapal berlabuh di pelabuhan, jangkar diturunkan."Cepat bawa dia!""Baik bos!" Lan Shi diseret keluar untuk dijual kepada keluarga bangsawan, pelabuhan benua kaisar memperlihatkan banyak pertarungan tingkat tinggi, tentunya berada di tingkat kaisar, satu orang menghalangi langkah kelompok bajak laut."Lepaskan dia… atau kalian semua akan mati?" ucap Sosok cantik."Hai kamu, berani sekali mengha
No 2. Wanita Bercadar Putih ( Luna )Di pagi hari terlihat seorang pemuda berambut putih berdiri di depan penginapan, ia berteriak membuat semua orang saling memandang dan mengira sudah gila, Lan Shi berjalan meninggalkan kota gunung suci, sebelum itu ia sudah bertanya tentang benua kaisar, lagi-lagi masalah kerajaan yang membuat sembilan pangeran memperebutkan tahta sebagai pemimpin benua kaisar."Indahnya hidup ini… benua kaisar, aku datang…!" teriak Lan Shi melesat terbang."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Pria berambut putih berputar-putar di hembus angin kencang, ia melihat sosok cantik melesat terbang dengan sayap ungu, kecepatan melebihi dirinya."Hai kamu… bisakah tidak membuat kaget orang, aku hampir mati terjatuh.. dasar orang gila!" teriak Lan Shi.Sosok cantik berhenti lalu melihat ke arah pria berambut putih, ia mendaratkan kaki di pucuk pohon, tingkat kultivasi kaisar bintang tiga membuat Lan Shi berkeringat dingin."Bisakah kamu ulangi ucapanmu?" "Gawat… aku bisa mati!" g
No 3. Pertemuan Alkemis DuniaLan Shi dan Luna sudah tiba di kota pedang, dimana kota yang berdiri di atas pedang terbang berukuran super besar, kilatan cahaya menghiasi kota pedang memperlihatkan penduduk berlalu lalang menggunakan pedang terbang, Luna mengajak pria di sampingnya untuk segera memasuki kota dengan cara terbang, dua sosok melesat terbang menuju gerbang kota."Luar biasa, ini baru pertama kali ada kota yang berdiri di atas pedang terbang!""Benar, sebaiknya kamu tidak berbuat macam-macam!""Em!" Lan Shi mengikuti sosok cantik menuju salah satu bangunan besar, sambil melayang di kehampaan hanya dirinya tidak menggunakan pedang terbang, semua orang mengerutkan kening saat melihat ada orang yang bisa terbang tanpa alat bantu, tentunya jenis energi dunia persilatan sangat berbeda dengan benua kaisar."Wah, ramai sekali!""Mereka semua rata-rata berada di tahap alkemis menengah, sedangkan kamu?""Mungkin kamu tidak mengetahuinya kalau aku memberitahu, saat ini aku menggunak
No 4. Pertarungan tiga api jiwaDi lapangan luas, semua alkemis berkumpul untuk menonton proses pembuatan pil jiwa, di tengah lapangan luas tiga sosok sudah berdiri di hadapan tingku api, Kaisar Api memunculkan tungku batu delima, semua orang tidak berkedip melihat jenis tungku terbaik, setelah itu Kaisar Kecil memunculkan tungku naga api, sekali lagi semua orang dibuat terkagum-kagum, pria berambut putih memunculkan tungku api Phoenix."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Sosok Phoenix keluar dari tungku api, Kaisar obat berdirinya saat melihat kehadiran Phoenix api, semua orang bisa melihat kekaguman kaisar obat kepada pria berambut putih."Ini, tungku ini juga memiliki jiwa membakar… luar biasa siapa pemuda itu sebenarnya, dan darimana dia mendapatkan harta-harta langka!""Tetua, mungkin dia bukan orang-orang benua kaisar!""Aku akan menayangkannya setelah ini, suruh datang ke ruanganku!""Baik tetua!" Salah satu orang membawakan tiga gulungan dan bahan-bahan obat, gulungan memberitahu
No 5. Menjadi boronan Pertemuan alkemis sudah selesai, di ruang khusus terlihat beberapa sosok sedang mengobrol bersama, kaisar obat mengajak Lan Shi, Pangeran Wu Ming, Luna menikmati teh hangat, canda tawa menghiasi rumah tamu, Kaisar obat berencana mengangkat Lan Shi sebagai muridnya, semua orang saling berpandangan satu sama lain."Tuan muda Lan, terima saja!""Benar, ini keberuntungan!""Baiklah, aku setuju!""Haha… sekarang kamu cukup panggil aku guru obat!""Baik guru!" Luna melihat ke arah kaisar obat "Tetua, aku merasakan ada seseorang yang ingin melukai Lan Shi!""Berani sekali, aku tidak akan mengampuninya!" ucap Wu Ming."Tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang itu berbuat macam-macam… Lan Shi kamu bisa datang kapan saja ke Aliansi Kaisar obat, mulai sekarang kamu adalah murid Aliansi obat, dan ini lencana alkemis tingkat satu!""Terimakasih!" Wu Ming melihat ke arah Lan Shi "Oh iya, tuan muda Lan? Kamu tinggal dimana?""Itu, aku tidak punya tempat tinggal… mungkin
No 6. Teknik Bertarung pagi ButaLan Shi terpaksa pergi meninggalkan Pangeran Wu Ming setelah menjadi buronan kaisar kecil, perasaan kesal membuat pria berambut putih mendengus kesal, sekarang ia berada di rumah sederhana terbuat dari kayu dan bambu, rumah Nona Luna salah satu petarung kaisar bintang tiga menengah, dua sosok duduk di teras rumah."Luna, apakah kamu hanya sendiri? Dimana keluarga?""Aku sudah tidak memiliki keluarga, ayahku tewas terbunuh? Kakek sudah tiada!""Sudah berapa lama kamu sendiri?""Puluhan tahun!""Lama juga, aku juga pernah seperti yang kamu alami… lebih buruk daripada sekarang!""Maksudnya?""Aku hidup di Nirvana juga sebatang kara, ayah ibuku berada di dunia persilatan… mereka memimpin Aliansi empat kerajaan!""Artinya? Kamu putra mahkota dunia persilatan?""Sudah bukan, seharusnya aku sudah penduduk kursi singgasana? Tapi aku merasa tidak pantas untuk berlama-lama disana!" "Aku tidak menyangka?""Tidak perlu begitu!""Iya!'Lan Shi memunculkan sebuah b
No 7. Murid Dewa Lou ( Luna )Di kediaman pangeran Wu Ming terlihat ada beberapa orang yang baru datang, disisi lain ada beberapa mata-mata yang mengintai, meskipun belum mencapai tahap kaisar Dewi Yu merasakan ada orang yang sedang mengintip kediaman pangeran Wu Ming, diam-diam Dewi Yu menjentikkan jari melakukan serangan jarak jauh."Sial, aku ketahuan!" ucap satu sosok bertopeng."Habiskan makanan ini, kalian bisa tidur di kamar itu, itu, dan itu!""Terimakasih!""Oh iya, beberapa hari lalu aku berhasil sembuh total dari kerusakan jiwa, untung saja aku bertemu Tuan muda Lan, kalau tidak aku bisa mati!"Dewi Yu, Jia Jilin, Angsi tersedak makanan mendengar ucapan Wu Ming, pangeran kesembilan menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat reaksi semua orang."Dimana Lan Shi?" tanya tiga sosok secara bersamaan."Di-dia pergi!""Dimana dia?""Aku tidak tahu pergi kemana, tapi dia pasti akan kembali!""Syukurlah dia masih hidup, artinya perang surga berhasil dimenangkan dan Zeus berhasil d