No 4. Pertarungan tiga api jiwaDi lapangan luas, semua alkemis berkumpul untuk menonton proses pembuatan pil jiwa, di tengah lapangan luas tiga sosok sudah berdiri di hadapan tingku api, Kaisar Api memunculkan tungku batu delima, semua orang tidak berkedip melihat jenis tungku terbaik, setelah itu Kaisar Kecil memunculkan tungku naga api, sekali lagi semua orang dibuat terkagum-kagum, pria berambut putih memunculkan tungku api Phoenix."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Sosok Phoenix keluar dari tungku api, Kaisar obat berdirinya saat melihat kehadiran Phoenix api, semua orang bisa melihat kekaguman kaisar obat kepada pria berambut putih."Ini, tungku ini juga memiliki jiwa membakar… luar biasa siapa pemuda itu sebenarnya, dan darimana dia mendapatkan harta-harta langka!""Tetua, mungkin dia bukan orang-orang benua kaisar!""Aku akan menayangkannya setelah ini, suruh datang ke ruanganku!""Baik tetua!" Salah satu orang membawakan tiga gulungan dan bahan-bahan obat, gulungan memberitahu
No 5. Menjadi boronan Pertemuan alkemis sudah selesai, di ruang khusus terlihat beberapa sosok sedang mengobrol bersama, kaisar obat mengajak Lan Shi, Pangeran Wu Ming, Luna menikmati teh hangat, canda tawa menghiasi rumah tamu, Kaisar obat berencana mengangkat Lan Shi sebagai muridnya, semua orang saling berpandangan satu sama lain."Tuan muda Lan, terima saja!""Benar, ini keberuntungan!""Baiklah, aku setuju!""Haha… sekarang kamu cukup panggil aku guru obat!""Baik guru!" Luna melihat ke arah kaisar obat "Tetua, aku merasakan ada seseorang yang ingin melukai Lan Shi!""Berani sekali, aku tidak akan mengampuninya!" ucap Wu Ming."Tenang saja, aku tidak akan membiarkan orang itu berbuat macam-macam… Lan Shi kamu bisa datang kapan saja ke Aliansi Kaisar obat, mulai sekarang kamu adalah murid Aliansi obat, dan ini lencana alkemis tingkat satu!""Terimakasih!" Wu Ming melihat ke arah Lan Shi "Oh iya, tuan muda Lan? Kamu tinggal dimana?""Itu, aku tidak punya tempat tinggal… mungkin
No 6. Teknik Bertarung pagi ButaLan Shi terpaksa pergi meninggalkan Pangeran Wu Ming setelah menjadi buronan kaisar kecil, perasaan kesal membuat pria berambut putih mendengus kesal, sekarang ia berada di rumah sederhana terbuat dari kayu dan bambu, rumah Nona Luna salah satu petarung kaisar bintang tiga menengah, dua sosok duduk di teras rumah."Luna, apakah kamu hanya sendiri? Dimana keluarga?""Aku sudah tidak memiliki keluarga, ayahku tewas terbunuh? Kakek sudah tiada!""Sudah berapa lama kamu sendiri?""Puluhan tahun!""Lama juga, aku juga pernah seperti yang kamu alami… lebih buruk daripada sekarang!""Maksudnya?""Aku hidup di Nirvana juga sebatang kara, ayah ibuku berada di dunia persilatan… mereka memimpin Aliansi empat kerajaan!""Artinya? Kamu putra mahkota dunia persilatan?""Sudah bukan, seharusnya aku sudah penduduk kursi singgasana? Tapi aku merasa tidak pantas untuk berlama-lama disana!" "Aku tidak menyangka?""Tidak perlu begitu!""Iya!'Lan Shi memunculkan sebuah b
No 7. Murid Dewa Lou ( Luna )Di kediaman pangeran Wu Ming terlihat ada beberapa orang yang baru datang, disisi lain ada beberapa mata-mata yang mengintai, meskipun belum mencapai tahap kaisar Dewi Yu merasakan ada orang yang sedang mengintip kediaman pangeran Wu Ming, diam-diam Dewi Yu menjentikkan jari melakukan serangan jarak jauh."Sial, aku ketahuan!" ucap satu sosok bertopeng."Habiskan makanan ini, kalian bisa tidur di kamar itu, itu, dan itu!""Terimakasih!""Oh iya, beberapa hari lalu aku berhasil sembuh total dari kerusakan jiwa, untung saja aku bertemu Tuan muda Lan, kalau tidak aku bisa mati!"Dewi Yu, Jia Jilin, Angsi tersedak makanan mendengar ucapan Wu Ming, pangeran kesembilan menggaruk kepalanya yang tidak gatal melihat reaksi semua orang."Dimana Lan Shi?" tanya tiga sosok secara bersamaan."Di-dia pergi!""Dimana dia?""Aku tidak tahu pergi kemana, tapi dia pasti akan kembali!""Syukurlah dia masih hidup, artinya perang surga berhasil dimenangkan dan Zeus berhasil d
No 8. Hadiah Dari Kaisar ObatKaisar obat kedatangan tamu dari dunia persilatan, ia begitu senang karena bisa berbagi cerita satu sama lain, sebelumnya Lan Shi sudah bertemu Angasi, Jia Jilin, dan Dewi Yu, air mata kerinduan tumpah di antara mereka, Lan Shi juga menceritakan alasan tidak memberitahu kalau sudah pergi ke benua kaisar."Bagaimana kalau kalian bergabung di Aliansi yang aku miliki, aku yakin kalian tidak akan menolaknya, lagi pula Lan Shi sudah menjadi muridku!" ucap Kaisar obat."Benarkah, wah… kalau begitu aku setuju!""Aku juga!""Aku ikut!" "Haha… akhirnya kita bisa berkumpul!"Lan Shi melihat ke arah Pangeran "Wu Ming, kamu tenang saja… aku akan membantumu mendapatkan tahta kerajaan!""Terimakasih, aku tidak tahu harus membalas kebaikan kalian bagaimana caranya!""Tidak perlu, lagi pula kita sudah ditakdirkan untuk berjuang bersama!""Haha, itu benar!" "Mulai sekarang kalian bisa datang kapan saja ke Aliansi, perpustakaan dan sumberdaya akan disediakan!""Terimakas
No 9. Menuju kota Jurang TerlarangHari terus berlalu, di halaman rumah terlihat seorang pria bergerak kesana-kemari, di dalam rumah sosok cantik berkultivasi, ia akan menerobos tahap tiga akhir, di atas pohon burung-burung berkicau mengejek pria berambut putih, tidak lama setelah itu suara ledakan membuat semua burung di pohon berterbangan lalu mendarat di atas atap, Lan Shi mendengus kesal melihat serangannya gagal."Haiya… kalian semua burung jelek, tunggu aku membawa Aninchi kesini, habislah kalian!" "Hoi… bocah ingusan, kami pengantar surat!""Apa, burung bisa bicara!""Ya, tentu saja!""Kalau kamu pengantar surat, bagaimana kalau antarkan surat ini kepada Wu Ming!""Tidak mau, kamu harus membayar!""Apa bayarannya?""10 biji kacang!""Dimana aku bisa menemukan biji kacang?""Di depan rumah, ada penjual!""Baiklah, aku beli dulu!"Lan Shi berlari keluar rumah, ia melihat penjual biji kacang dan langsung menghampiri."Paman, berapa biji kacang ini?""Satu kantong cuma satu koin e
No 10. Kota Jurang TerlarangLan Shi dan Luna sudah tiba di kota jurang terlarang, dua sosok melihat jurang begitu dalam, keringat mengalir di wajah tampan saat mengetahui jurang begitu dalam, kalau tidak memiliki keahlian terbang tentunya akan mati dalam keadaan jatuh, penduduk berlalu lalang masuk jurang menggunakan pedang terbang, Luna mengajak pria di sampingnya untuk segera turun ke jurang."Sayang ayo!""Oke!"Pria berambut putih memunculkan sayap penguasa langit dari energi spiritual, untuk sekarang sayap emas lebih baik disembunyikan agar tidak menarik perhatian semua orang, dua sosok menuruni jurang perlahan, setelah melewati gumpalan awan terlihat keramaian."Luar biasa, aku kira kita ada di bawah jurang? Ternyata di pinggiran jurang ini!" ucap Lan Shi."Kota berada di dalam pintu masuk itu, mereka menggali jurang dari tebing untuk membuat tempat tinggal, disana juga dibuat jalan utama!" "Wah, aku tidak sabar ingin melihat?"Dua sosok terus turun dari ketinggian, di pinggir
No 11. PanikLan Shi dan semua tahanan berhasil keluar dari kota Jurang Terlarang, namun semua penduduk kota malah mengejar mereka, di tengah hutan terjadi kejar-kejaran, kilatan cahaya menghiasi langit, dengan wajah panik semua orang terus mencoba terbang lebih cepat, beberapa saat kemudian penduduk kota Jurang Terlarang berhasil mengepung Lan Shi dan semua tahanan."Jangan terlalu jauh!" bisik Lan Shi ke arah Luna."Mereka sangat banyak, bagaimana sekarang?""Tidak ada pilihan lain selain bertarung, tapi itu sangat mustahil!"Pangeran Lie Bi memperlihatkan diri "Haha… bagaimana, apakah kalian bisa lari?""Pangeran Lie Bi, kamu sungguh pengecut, aku akan melaporkan kepada ayahku kalau kamulah penculik sebenarnya… ayahku kaisar kecil akan membunuhmu!" teriak salah satu pemuda di samping Lan Shi."Eh… ternyata di anak kaisar kecil?" gumam Lan Shi.Lan Shi menembakan kembang api, seluruh daratan bisa melihat kembang api tersebut, Dewi Yu langsung berlari menghampiri pangeran Wu Ming dan