No 54. Menyerang kota Logam Lan Shi dan yang lainnya sudah tiba di benua kaisar, sekarang mereka menuju kota logam, kilatan cahaya merobek langit, semua petarung di atas kaisar bintang 25 tahap awal merasakan energi baru yang lebih kuat dari mereka, perasaan terkejut dirasakan semua pihak, namun tidak tahu siapa orang tersebut, rata-rata Petarung kaisar yang berada di puncak memiliki kekuatan warisan dari leluhur kuno.Lan Shi, Kakek kaisar, Luna berhenti terbang, dari kejauhan mereka melihat bekas pertempuran di kota logam, di depan gerbang terlihat mayat Ratu Wu Yun bergelantungan dengan tubuh dipenuhi tebasan pedang, Lan Shi mengepalkan tangannya mencari keberadaan Helena dan yang lainnya."Helena tidak ada di kota logam!""Iya, aku juga bisa melihat bekas pertempuran… Ratu Wu Yun tewas terbunuh… ini tidak salah lagi kalau bukan kelakuan pangeran Yao Lin!"Burung putih terbang tergesa-gesa "tuan, tuan.. Hoi…!""Burung putih!""Helena hampir saja dibunuh oleh mereka, untung saja ma
No 55. Badai Kota LogamAhli strategi Helena berhasil menguasai arus penyerangan, dari kejauhan ia tersenyum hangat duduk di punggung kuda putih, kakek kaisar berkeringat dingin melihat wanita yang tidak memiliki bakat seorang petarung namun mampu meruntuhkan pertahanan musuh, di kediaman pangeran Yao Lin semua prajurit berkumpul.Dewi Yu memerintah semua orang untuk meletakkan senjata, setelah itu menyuruh semua orang untuk segera mundur, tanpa sadar semua prajurit keluar rumah meninggalkan senjata mereka, setelah itu mundur membukakan jalan untuk wanita berjubah hitam."Mundur bodoh!" teriak pangeran Yao Lin bergidik ketakutan."Baik bos!"Dewi Yu berjalan keluar rumah, semua orang berhasil di pancing meninggalkan senjatanya, setelah memungkinkan Dewi Yu melesat pergi meninggalkan pangeran, Yao Lin berlari menuju semua prajurit, saat itu juga sebuah anak panah melesat cepat ke arah pemuda dengan kaki terluka, pandangan Kaisar Tang Ji memucat melihat pangeran Yao Lin dalam bahaya."P
No 56. Lan Shi Vs Kaisar Tang Ji Kota logam sudah terjadi pertempuran selama satu hari, 100 pasukan berhasil menghabisi 500 prajurit pangeran Yao Lin, pembantaian yang dilakukan kelompok Angsi dan Jia Jilin sesuai rencana yang diinginkan, sekarang semua orang tinggal menunggu hasil pertarungan Lan Shi dan Kaisar Tang Ji, Helena memerintahkan semua orang untuk membersihkan mayat-mayat yang sudah tewas."Bereskan semuanya!" perintah Helena."Baik!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Lan Shi menggunakan aura naga bercampur darah suci, kaisar Tang Ji terlihat panik saat merasakan tekanan mengerikan."Naga Laut Samudra Tanpa Batas!" teriak sosok naga laut di atas langit.Semua orang menelan ludah melihat Lan Shi berubah menjadi seekor naga dengan bentuk air, kaisar Tang Ji melesatkan ribuan pedang, namun banyaknya pedang tidak menembus tubuh naga yang terbentuk dari air laut. Naga laut mengayunkan ekor, saat itu juga kaisar Tang Ji terlempar ke atas langit."Ini g
No 57. Bendera kerajaan Pertempuran sudah selesai, semua orang sudah membereskan semua mayat yang tewas, di atas gerbang kota logam terlihat anak perempuan berdiri memegang sebuah bendera dari dunia persilatan, setelah itu Lan Shi dan Mei Mei memasangkan bendera di gerbang kota, semua orang bersorak gembira."Mulai sekarang… kerajaan Mei Mei berdiri di benua kaisar!""Hoi… teriak semua orang!""Wah, ayah memberikan nama kerajaan Mei Mei!""Hidup Mei Mei!""Hidup Mei Mei!""Hidup Mei Mei!"Lan Shi menggendong anak perempuannya, setelah itu menuruni gerbang, Helena mengajak semua orang untuk berkumpul di aula utama, canda tawa menghiasi suasana bahagia, strategi yang digunakan berhasil menghabisi prajurit musuh tanpa perlawanan, di tambah lagi pangeran Yao Lin tewas di tangan Lan Shi. Semua orang sudah berada di aula pertemuan, makanan hangat di bagikan setiap meja, di kursi singgasana kayu Lan Shi duduk bersama anak perempuannya."Kita sudah berhasil menguasai kota logam, sekarang kit
No 58. Immortal Lou Vs Immortal BorosLan Shi, Luna, dan Mei Mei sudah melihat kota mati, kota yang tidak ada penduduk sama sekali, sekarang tiga sosok berada di tengah hutan mengamati kota yang sangat mengerikan, siapapun yang melihatnya pasti terkena serangan jiwa kematian, tapi tidak untuk tiga sosok yang memiliki mental seorang petarung. "Menyeramkan sekali!""Sebaiknya kita masuk saja!""Ayo!"Tiga sosok berjalan menuju gerbang kota mati, suara burung gagak terdengar membuat keadaan semakin mencekam, Lan Shi memegang pedang kayu besi, sedangkan Luna menggendong Mei Mei sambil berjalan mengamati situasi, setelah melewati gerbang terlihat darah segar berceceran dimana-mana, Lan Shi memeriksa darah tersebut."Darah ini baru saja keluar dan masih hangat, apakah ada suatu?" "Cobalah periksa!"Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual, ia melihat pria tergantung, setelah itu seluruh anggota tubuh terbelah begitu saja, disana tidak ada orang kecuali pria yang tergantung sendirian."A
No 59. Holy Soul FireKota mati terjadi pertarungan dua kekuatan jiwa, Dewa Lou tidak menyangka bisa bertemu teman lamanya immortal Boros dari dunia persilatan di benua kaisar, teknik bertarung dua sosok hampir sama karena berasal dari sekte tapak langit dan memiliki guru yang sama, begitu juga dengan gaya bertarung. Disisi lain Lan Shi, Luna, dan Mei Mei menonton pertarungan di kota mati."Teknik Terlarang… Gerbang Kematian!" teriak Immortal Boros."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Gerbang kematian berwarna hitam melesatkan ribuan pedang terbang, dewa Lou merapalkan segel tangan."Gerbang Dosa!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Gerbang emas turun dari langit dan langsung membuat serangan immortal Boros berbalik ke arahnya."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Immortal Boros muncul di belakang melancarkan tendangan "Penghancur!"Dewa Lou merendah kuda-kuda menghindari serangan dari belakang, setelah itu mengangkat kaki immortal Boros, jarum emas memasuki kaki immortal Boros, tanpa sadar dewa Lou sudah
No 60. Mo Sin ( Ahli Strategi Tersembunyi )Semua penduduk sudah melakukan perjalanan menuju kota mati, mereka juga membawa biji-bijian untuk ditanam kembali, Angsi dan Jia Jilin membawa beberapa pasukan untuk mengawal penduduk desa, semua orang bergerak pada waktu malam hari agar tidak menimbulkan kecurigaan musuh, di bawah rembulan malam Lan Shi duduk bersama putrinya Mei Mei, dua sosok terlihat akur dengan candaan."Ayah… setelah aku besar, aku pastikan tidak ada orang yang bisa melawanku!""Mei Mei, kamu harus latihan!" "Tentu saja, apa lagi aku sudah mendapatkan warisan kakek Lou…!""Haha… jangan sombong begitu, kamu masih belum bisa mengalahkan Zhi Xiang!""Hanya saja badannya terlalu besar, waktu itu aku hampir mematahkan kakinya!""Haha… jangan, kalau ibu Venessa marah bagaimana?""Biarkan saja!"Helena berjalan menghampiri Lan Shi "hei… kapan kamu akan berangkat menuju kota pohon kehidupan?""Iya, ini aku akan segera berangkat!""Ayo!"Helena menarik gaun Mei Mei "Eh… gadis
No 61. Mengatur StrategiLima hari berlalu di kota pohon, Lan Shi dan Mei Mei mendapatkan kabar dari prajurit di penginapan, kalau kekuatan pangeran Yao Zhi cukup kuat dan memiliki banyak pertarungan tingkat tinggi, dua sosok berjalan di alun-alun, tidak berapa lama mereka bertemu dengan Mo Sin, pria paruh baya berlari menghampiri Lan Shi dan Mei Mei."Tuan, aku sudah menyelesaikannya!""Cepat sekali, sekarang dimana sayap itu?""Ada di rumahku, ayo kita kesana!""Em!""Hore… sekarang aku bisa terbang!" Empat sosok berjalan menuju kediaman Mo Sin, tidak butuh waktu lama mereka sudah dirumah kayu, Mo Sin mengajak dua sosok di sampingnya untuk memasuki ruangan khusus, setelah berada di dalam terlihat sepasang sayap terbuat dari kain, kerangka terbuat dari logam emas, di bagian sayap kanan dan kiri terlihat sebuah tabung kecil sepanjang 30 cm."Ini apa?" tanya Lan Shi."Oh, ini senjata rahasia yang berisi 300 jarum emas setiap tabung ini, tekan tombol tengah di bagian dada, setelah itu