No 81. Rencana PenyeranganLan Shi dan yang lainya sudah tiba di dunia persilatan, semua orang dari beberapa pihak berkumpul di istana utama kerajaan yang dipimpin oleh Raja Hou Li, di aula besar semua orang duduk di kursi berlapis emas, restur bangunan cukup sederhana, tapi tidak untuk meja-meja dan kursi yang sangat mewah, semua orang mengalihkan perhatian ke arah Pria berjubah biru."Yang Mulia… jadi apa rencana kita?" Dewa Lou membuka matanya "Nak, sebaiknya tidak menyerang dahulu.. aku akan mewariskan teknik leluhur gerbang dosa!" "Iya ayah!" sahut Lan Shi menggunakan pesan mental."Siapkan dulu semuanya, kita akan menyerang benua kaisar!""Masalah persiapan? Kami sudah menyiapkan lebih dulu dan siap bertempur kapan saja!""Kalau begitu, bersantai dahulu… aku ada sedikit urusan yang membuatku harus menunda penyerangan!""Baiklah!""Hore… kita akan bersantai!" ucap A'hong."Tidak ada waktu untuk bersantai…!" sindir Helena."I-iya!""Haha… paman A'hong ketakutan sama nenek gila!
No 82. Mewarisi Kekuatan Gerbang DosaLan Shi berada di dunia dewa, sekarang ia bersama Sahara di tempat pemakaman keluarga, dua sosok duduk di bawah kegelapan malam, bintang-bintang bersinar terang membuat langit malam begitu indah, sosok cantik menyandarkan kepalanya di bahu Lan Shi, pria berjubah biru menunjuk ke arah bulan."Ibumu ada disana!""Iya… aku harap dia melihat kita!""Em…!""Sayang, apakah kamu ingin pergi lagi setelah ini?""Mungkin aku akan latihan sebentar, aku belum menyelesaikan urusan di benua kaisar!"Sahara menghela nafas "Hm…!" "Maafkan aku, hidupku sudah ditentukan oleh takdir… kalau aku berpaling dari takdir itu? Mungkin apa yang selama ini diperjuangkan akan hancur dalam sekejap mata!""Iya, aku mengerti!""Mau kemana?" tanya Lan Shi."Mau tidur!""Sayang, tunggu aku!"—----------Matahari pagi sudah terlihat, di pagi itu juga Lan Shi menikmati makanan bersama istrinya, ia akan pergi ke hutan untuk berlatih, sedangkan Sahara tetap menunggu di rumah dekat pe
No 83. Ayahku Pahlawan DuniaMatahari pagi sudah bersinar, Lan Shi sudah bersiap untuk melanjutkan latihan, hari ini adalah jadi penentu jenis kekuatan dari gerbang dosa yang akan dilatih. Gerbang dosa milik dewa Lou mampu mengembalikan serangan yang dilontarkan ke arahnya, namun tidak tahu untuk Lan Shi karena jenis kemampuan seseorang diukur dari keberuntungan yang di dapatkan."Bersiaplah!""Iya ayah!""Saat aku mengeluarkan kekuatan, gabungkan lima gerbang menjadi satu untuk menahan serangan, setelah serangan besar berhasil di telan gerbang? Pecahkan satu gerbang yang tadi digabungkan menjadi lima gerbang, saat itulah hasil akhir akan terlihat… jangan takut!""Baik!"Dewa Lou merapalkan segel tangan "Bola Darah Suci… Penghancur Benua!" Riak energi berwarna menyelimuti seluruh tubuh Dewa Lou, setelah itu berkumpul di satu titik tangan kanan, perlahan bola energi raksasa terbentuk, di sisi lain Lan Shi sudah berhasil menggabungkan lima gerbang dosa menjadi satu, gerbang dosa bersin
No 84. Rampage modeDewa Lou menggunakan segel pengorbanan untuk bisa menyegel kekuatan di dalam gerbang dosa, hal itu membuat Lan Shi begitu terpukul, sebelum melakukan segel pengorbanan, dewa Lou merasakan perasaan khawatir tiba-tiba dan memutuskan untuk mewariskan kekuatan gerbang dosa kepada Lan Shi putranya. Di tengah hutan Lan Shi berdiri ingin mencoba kekuatan yang baru saja didapatkan."Ayah… aku akan mencobanya!" ucap Lan Shi menyentuh dahi jiwa terkutuk.Setelah tangan bersentuhan, Lan Shi merasakan kekuatan besar menyatu dengan jiwa aslinya, bola mata bersinar terang berwarna putih, rambut hitam menjadi biru sepenuhnya, simbol naga di tengah kening bersinar terang, setelah itu diagram lingkaran muncul di belakang, Lan Shi melihat perubahan pada tubuhnya."Diagram lingkaran apa ini? Untuk apa?""Itu seperti sayap, cobalah!""Baik!" Lan Shi merendahkan kuda-kuda, setelah itu terbang melintas hutan, diagram lingkaran berputar-putar dengan kecepatan tinggi, kekuatan besar memb
No 85. Rapatkan BarisanLan Shi dan Sahara sudah tiba di kota sungai darah, sepasang kekasih berjalan di alun-alun kota, setelah beberapa tahun tempat sungai darah yang dulunya angker, sekarang jadi tempat yang begitu ramai, dua sosok berhenti saat melihat ada yang bertarung di arena pertandingan bebas, semua orang yang menonton bersorak memberikan dukungan, Lan Shi dan Sahara menggunakan topeng membuat dua sosok tidak dikenali siapapun."Hajar dia!""Bunuh dia!""Hajar!""Serang!" teriak penduduk kota."DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" satu Petarung terlempar mundur."Haha… Ten Ji, sekarang kamu tidak bisa kemana-mana… menyerahlah atau aku patahkan tulangmu!""Menyerah, Liu Long… itu penghinaan sebagai petarung, aku tidak akan menyerah!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!"Liu Long terguling di lantai arena, Lan Shi dan Sahara berjalan menaiki arena, semua orang terkejut melihat kedatangan dua sosok mengganggu arena pertandingan."Hentikan pertarungan tidak berguna ini!" ucap Sahara."Hei kali
No 86. Satu Kapal Dunia PersilatanSemua orang sudah bersiap untuk menyerang benua kaisar, sedangkan benua kaisar juga berencana untuk menyerang dunia persilatan, dari dua pihak sudah melakukan perjalanan, di tengah lautan satu buah kapal dunia persilatan menuju benua kaisar, di dalam sebuah pintu dimensi yang menampung prajurit boneka sudah di siapkan, di ujung kapal Lan Shi duduk sambil menikmati keindahan laut.Pangeran Yao Zhi dan pangeran Long Si berhasil membodohi pangeran Rong King, dua sosok memperlihatkan wajah penuh drama, namun sebenarnya memiliki niat membunuh, pangeran Rong King meminta bantuan Aliansi api suci untuk menyerang dunia persilatan dalam satu kali serangan, Aliansi akan dikerahkan kalau orang-orang benua kaisar mengalami kesulitan. Setelah beberapa hari, Lan Shi melihat armada kapal benua kaisar, pangeran Rong King mengangkat tangan memerintahkan semua orang untuk segera berhenti berlayar, ia mengenali bendera kapal. Lan Shi memperlihatkan dirinya, tanpa rasa
No 87. Antara Cinta dan Dendam Aliansi petir suci bertemu dengan pasukan benua kaisar, saat itu juga orang-orang Aliansi api suci memperlihatkan diri untuk melindungi semua petarung benua kaisar, dua belah pihak tersebut sudah bermusuhan sejak lama, sedangkan dunia persilatan belum memperlihatkan diri. Diatas langit terlihat dua sosok bertarung serius, pertarungan keduanya di penuhi dengan perasaan campur aduk."Apakah kamu puas setelah membunuh ayahku… sekarang aku tidak segan membunuhmu!""Freya, apa kamu lupa siapa yang membunuh ayahku lebih dulu… maka dari itu? Ayahmu yang membuat gara-gara kepada kami dunia persilatan!" "Itu artinya, pertarungan ini sudah ditakdirkan… lelaki sepertimu tidak pantas untuk hidup!""Jangan salahkan aku kalau kamu terluka, sekarang aku tidak akan menahan kekuatan!" ucap Lan Shi memperlihatkan wajah penuh kekecewaan."Matipun aku tidak peduli… puncak kekuatan!" teriak Freya menarik semua kekuatanLan Shi merapalkan segel tangan "Puncak Kekuatan… Kai
No 88. Dewi Perang SesungguhnyaLan Shi sudah menjalankan tugas di bagian pertama yaitu membuat kekacauan untuk pihak Aliansi petir suci dan Pihak benua kaisar, di tengah lautan luas semua orang disibukkan menghadapi boneka kayu, pria berjubah biru sudah melesat pergi meninggalkan tempat tersebut. Setelah beberapa saat semua orang sudah berhasil menyingkirkan semua boneka kayu.Tidak lama keadaan hening dari dua pihak, semua orang mengalihkan perhatian ke arah pria berjubah biru di langit, wajah semua orang dari dua pihak begitu kesal, jubah emas Di Zou membuat penampilan satu sosok seperti dewa perang. "Lan Shi … kamu hanya sendirian… apakah kamu bodoh?""Sepertinya kita harus singkirkan dia terlebih dahulu, setelah itu melakukan pertempuran!""Aku tidak takut!"Tidak lama setelah itu puluhan armada kapal dunia persilatan bermunculan dari bawah laut, semua kapal dunia persilatan mengepung armada kapal aliansi petir suci dan armada kapal benua kaisar, semua orang mengambil posisi sia