DF 17. Selia pengganti Helena Sahara mendapatkan surat yang datang entah dari mana, isi surat adalah pernyataan perang setelah satu bulan berlangsung. Lan Shi memerintahkan mengumpulkan semua peraturan kuat untuk ikut berperang, sedangkan petarung tingkat rendah tetap tinggal, itu dikarenakan musuh adalah orang-orang dewa kuno dan tidak mudah untuk dilumpuhkan. Di halaman istana, dipenuhi banyak orang sedang megantari ingin mendaftarkan diri menjadi penasehat yang sebelumnya ditempati oleh Helena, satu persatu orang di berikan satu pertanyaan, namun gagal menjawab pertanyaan yang diberikan Lan Shi.Pertanyaan adalah; apa yang pasti terjadi sebelum itu terjadi. Tidak terasa waktu sudah sore, Lan Shi melihat satu wanita berpakaian lusuh."Apakah tujuan kamu menjadi penasihat kerajaan, kamu pasti tahu betapa sulitnya menempati posisi itu?" tanya Lan Shi ke arah wanita di depannya"Yang Mulia, aku ingin menempati posisi itu kalau di butuhkan.. tapi aku tahu kalau ada pertanyaan yang har
DF 18. Rumah lelang Semua rencana perang sudah disiapkan, pria berjubah gerbang dosa duduk sendirian di halaman istana, sedangkan semua orang sudah tidur nyenyak di kediaman masing-masing. Lan Shi melesat terbang dengan kecepatan tinggi, tidak butuh waktu lama ia melihat bangunan besar yang tidak lain adalah sekte tertua dunia persilatan."Aku harap kakek ada dirumah?" Penjaga menghentikan langkah pria bertopeng "siapa kamu dan untuk apa datang kesini?" Lan Shi membuka topeng membuat dua murid sekte berlutut ketakutan."Bangunlah, aku tidak mau menarik perhatian!""Terimakasih!" "Aku ingin bertemu Kakek Dong Lun?""Ada di dalam, silahkan!""Terimakasih!"Lan Shi mengikuti satu penjaga gerbang menuju kediaman Dewa Dong Lun, tidak butuh waktu lama terlihat sosok tua bersantai di teras rumah."Rasanya tidak asing?" Dewa Dong Lun tertawa lantang saat mengetahui sosok bertopeng, ia langsung mempersilahkan untuk duduk."Sepertinya ada yang ingin kamu bicarakan!" "Benar kek, aku merasa
DF 19. Meningkatkan Pedang Kayu NerakaAcara lelang sudah selesai, Lan Shi berjalan sendiri menuju kediamannya, di tengah perjalanan ia melihat Mei Mei dan Tikus kecil memainkan satu butir emas kuning telur. Lan terus mengikuti putrinya dan tikus kecil menuju kediaman, setelah berada di depan pintu? Lan Shi menjentikkan jari membuat pintu tertutup kembali."Mereka pasti kebingungan?" "Kenapa pintu ini?" ucap Mei Mei membuka pintu rumah "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Pintu tiba-tiba tertutup kembali, Lan Shi menahan tawa melihat keduanya kebingungan. Mei Mei memanggil Diao Yin, ia meminta menjaga pintu agar tidak tertutup lagi."Memangnya ada apa?" "Coba lihat?" ucap Mei Mei membuka pintu "Tidak terjadi apa-apa?" "Aneh sekali!""Jangan-jangan, ada roh jahat!" "Cepat lari…!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dua buah pintu hancur oleh Diao YinMei Mei dan tikus kecil berlari menuju kediaman Lan Shi, mereka langsung menggedor untuk di bukan pintu. "Ayah… tolong aku…!"Lan Shi membuka
DF 20. Gila Perang ( Dunia Persilatan ) Semua orang sudah berangkat menuju dunia fantasi, kapal-kapal tempur berubah menjadi ratusan ribu pesawat luar angkasa dengan bentuk berbeda-beda, semua orang berada di ruang waktu menunggu kabar dari pesawat RC-01. Semua armada kapal sudah menyiapkan Rudal Balistik G-000 untuk membombardir semua dataran dunia fantasi. "Seluruh tempat sudah terkunci!" ucap Mei Mei di perawat RC-01"Laporan diterima!" "Dimensi Aktifkan!" Ruang dimensi terbuka, ratusan ribu kapal perang bermunculan di langit dunia fantasi, saat itu juga Sahara menekan tombol merah di kapal induk."Hancurlah kalian semua!" "Sistem G-000 Di Aktifkan!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Langit bergemuruh memperlihatkan Rudal G-000 meluncur ke arah yang sudah ditentukan "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ratusan ribu penduduk dewa kuno tewas seketika, kota-kota rata dengan tanah, kecuali istana m
DF 21. Perang Surga Pertempuran bergejolak dalam waktu singkat, jumlah korban dari dua belah pihak sudah tidak terhitung jumlahnya, wilayah pertempuran semakin meluas kemana-mana. Di atas atas langit, Maxi dan Dewa Langit saling bertukar serangan tanpa henti, dua sosok memperlihatkan kekuatan besar yang siap menghancurkan apa saja. Disisi lain, Hou Tian terlempar akibat serangan dari belakang."Kurang ajar…!""Haha… dasar lemah, ingin berlagak kuat… aku Dewa Kuno Aeu Long akan memberikan pelajaran untukmu!""Tidak perlu basa-basi, aku akan membunuhmu!" ucap Hou Tian menarik pedangnya "Teknik Bertarung…. Nirvana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa Aeu Long menahan serangan tanpa henti dari Hou Tian, ia memutar badan lalu melancarkan tendangan."Terimalah ini!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Hou Tian terlempar menghantam tanah, lubang besar tercipta akibat benturan kekuatan. "Apakah ini kekuatan yang dimiliki orang-orang dunia persilatan… sangat lemah!" "Kultivasi Nirvana… Pedang
DF 22. Pertempuran kacau balauDunia Fantasi benar-benar kacau akibat pertempuran besar, seluruh tempat dari ujung ke ujung terjadi pertempuran, jumlah korban sudah tidak terhitung jumlahnya, setiap tempat dipenuhi mayat-mayat prajurit dari dua belah pihak. Di dalam gua, Mei Mei terbangun dengan luka bakar di bagian tangan, panda memberikan buah-buahan untuk dimakan."Isi perutmu dulu!" "Iya, berapa lama aku pingsan?" "Dua hari!""Apa?" "Dimana yang lainnya?""Sedang bertempur, semua orang terpisah kemana-mana!" "DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Ledakan keras memperlihatkan Maxi terlempar menghantam pepohonan, Dewa Langit memunculkan seratus pedang terbang. "Matilah kau bodoh!" Mei Mei membidik menggunakan sniper angin ke arah Dewa Langit "Kena kau!""DUARRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRRR!" Dewa langit tersentak kaget"Kurang ajar, dari mana itu?" "Ayo lari!" ucap panda menarik tangan Mei Mei"Aku tidak mau mati sekarang!" bisik tikus kecil Tiga sosok berlari di tengah hutan lebat, mereka m
DF 23. Nafas Terakhir JianzhongJianzhong berhasil membawa Sahara ke tempat aman, namun luka yang diterimanya cukup serius. Tehnik jiwa yang digunakan mengalami kehalalan dan berimbas kepada jiwa sendiri, untuk bisa memulihkan kondisi jiwa harus menggunakan kekuatan jiwa uang cukup besar, sedangkan Jianzhong tidak memiliki itu kecuali mengorbankan jiwanya."Ibu… sadarlah?" ucap Mei Mei dengan wajah panik "Jianzhong, apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Hou Tian"Tidak ada pilihan lain… aku akan menggunakan jiwaku untuk menyembuhkannya!""Tapi, kamu sendiri yang akan menerima akibatnya?""Sekarang tidak ada pilihan lain, sebelum aku menghembuskan nafas terakhir… tolong jangan beritahu Lan Shi!""Em!" Jianzhong merapalkan segel tangan, semua orang meneteskan air mata melihat alkemis tua menggunakan formasi pengorbanan."Formasi Suci… Tehnik Pemulihan Jiwa!" "Guru…!" ucap semua murid akademi obat"Tidaaaaaak…!" Hou Tian, Angsi dan semua orang di sekitar hanya bisa terdiam menahan air
DF 24. Lou Shi ( Roh Kitab )Lan Shi berkumpul bersama orang-orang dari Sekte Tapak Langit, mereka ingin berangkat menuju dunia fantasi. Tubuh Lan Shi dikendalikan oleh Roh kitab, sedangkan tubuh jiwa berada di pedangnya. Dewa Dong Lun berjalan menghampiri cucunya, ia sudah menyiapkan semua orang untuk berangkat menuju Medan perang."Kakek, bagaimana?""Sudah selesai, aku kita susul mereka!""Iya!"Lan Shi menancapkan tongkat emas peninggalan Dewi bulan, setelah itu membentuk sebuah pintu dimensi, semua orang memasuki pintu dimensi dengan penuh semangat. Tidak butuh waktu lama, semua Immortal dan Lan Shi sudah berada di dunia fantasi, mereka sekarang ada hutan. Lan Shi mengaktifkan penglihatan spiritual "mereka ada disana, ayo!""Oke!" sahut Dewa Dong Lun Setelah tiba di sana, semua orang tersentak kaget melihat kehadiran pria dengan jubah bercorak gerbang dosa, jiwa Lan Shi terguncang hebat melihat Jianzhong terbaring tak bernyawa, Roh kitab merasakan kekuatan jiwa melonjak-lonjak d