Share

25. Kecelakaan Membawa Nikmat

Sepanjang perjalanan, Aris memikirkan semua ucapan kedua anaknya. Saat melewati rumah orang tua Ningsih, tak sadar dia membunyikan klakson. Tentu saja apa yang dilakukannya membuat Ningsih melongok dari balik jendela kamarnya yang kebetulan menghadap jalan raya.

Ningsih tersenyum penuh arti, tatkala melihat siapa yang membunyikan klakson. Dia segera bersiap-siap untuk pergi menyusul Aris. Ningsih sudah menghafal semua jadwal kerja Aris, pada jam berapa dia akan ke sawah, lalu pada jam berapa dia akan ke penggilingan padi. Semua itu tak lolos dari pemantauannya.

Ningsih memakai parfum pemberian mbah dukun padanya, dia berdandan secantik mungkin dan meminjam motor adiknya.

"Aku mau ke penggilingan padi, pinjam motor sebentar ya ?"

"Jangan bilang kalau kau mau tebar pesona pada mantan suamimu itu," kata Sofyan adiknya.

"Mau tau saja kamu, aku punya keperluan sebentar. Lagian kalau aku jadian lagi sama Aris, bukankah itu akan menguntungkanmu juga ?"

Sofyan berpikir apa yang dikatakan Ning
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status