Share

135. Tak masuk akal

Hujan telah berhenti, malam kembali sunyi. Nela mendekati Nathan yang terlihat gelisah. Matanya menatap sekeliling dengan tajam. Rafik dan Linda ikut mendekat.

"Kakak, apa yang kau rasakan ?" tanya Nela sambil mengelus-elus lengan Nathan.

Nathan hanya menggeleng lemah dan mulai memejamkan matanya.

"Biarkan Nathan istrahat," bisik Rafik lalu menarik tangan Nela untuk duduk di kursi yang berada di ruangan itu.

Nela tak menolak, Linda ikut duduk di kursi namun kemudian dia berdiri membantu membersihkan sisa makanan yang di gelar di atas karpet. Paman Badar dan Kyai Lukman baru saja menyelesaikan makan malamnya. Nela merogoh sakunya dan mengembalikan tasbih pada Kyai Lukman.

"Terima kasih Kyai!"

Sang Kyai hanya tersenyum dan menaruh kembali tasbih itu di saku kemejanya.

"Bagaimana selanjutnya guru ?" tanya Badar pada Kyai Lukman.

"Kita lihat perkembangannya sejam kemudian, sebaiknya kalian harus tetap berjaga sepanjang malam ini," saran Kyai Lukman.

"Saya harap guru jangan pulang malam i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status