Share

Bab 26

Air mataku menetes. Kesedihan yang sedari kemarin kurasakan, akhirnya tak mampu lagi kubendung. Pertahananku runtuh, aku terisak.

"Jangan pernah tinggalkan aku meski itu karena permintaan Ibu. Aku sudah nyaman sama aku. Dan perasaanku pada Rumi, sudah menghilang semuanya," ucap Mas Haris.

'Itu malah membuatku semakin berat melepasmu, Mas. Berhentilah mencintaiku,' bathinku.

--

Sore hari.

Kami sampai di rumah sebelum adzan ashar berkumandang. Ternyata, Nadia sudah pulang. Wanita yang kini sudah beranjak dewasa itu menghambur ke pelukanku.

"Kangen, Kak."

"Alah, baru juga bulan kemarin ketemu."

"Ishhh! Susah tahu nemu temen kaya Kak Yumii."

Yumi adalah panggilan dari Nadia padaku. Dulu, dia anak cadel. Susah sekali mengatakan huruf R dan K. Ia selalu mengubahnya menjadi Y atau L dan T. Dan itu kebawa sampai sekarang saat ia memanggil namaku.

"Eh, Mas Haris!" ucap Nadia sambil menyalami kakak iparnya itu.

Kami pun masuk ke dalam rumah Bunda, dan duduk di ruang tamu. Tak lama ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Marca Uduas
tambah bab menjadi 4
goodnovel comment avatar
Siti Raehan
tambahkan babnya,,,, kuras puas membacanya terlalu sedikit
goodnovel comment avatar
Arumni Arumni
Biar mereka menjawab pertanyaan anaknya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status