Share

Bab 28

"Arum pikirkan nanti, Bu."

--

Malam hari.

Aku membicarakan semua itu dengan Bunda dan Ayah, sementara Nadia tengah pergi entah ke mana. Reaksi Ayah dan Bunda benar-benar di luar dugaanku.

"Kamu, mengajukan gugatan cerai, Rum?" tanya Bunda.

"Iya, Bun. Apa Bunda dan Ayah akan menghalangi?"

Bunda dan Ayah saling memandang, kemudian tersenyum.

"Kami takkan menghalangi. Ini rumah tanggamu, kamu yang menjalani. Pesan Ayah dan Bunda, jangan terlalu gegabah. Karena pada dasarnya, Allah membenci perceraian."

"Pernikahan ini dimulai dengan niat yang tidak baik. Arumi khawatir, akan mendatangkan keburukan selama kami melangsungkan rumah tangga ini."

"Apa Haris setuju?"

Aku menggeleng. Bahkan tadi di rumah pun, ia marah karena aku bersikeras meminta cerai darinya.

"Ayah dan Bunda cuma bisa mendo'akan yang terbaik untuk semua, terutama untuk kamu, Nak. Selagi kamu senang, bahagia, dan nyaman, Bunda takkan melarang."

Aku mengangguk. Pernikahan ini, memang harus diakhiri. Menyakitkan memang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Sri
Asli...aq juga jd g suka ama sifat arumi yg istri'y haris... mesti'y dia mempertahankan pernikahan'y toh 'pernikahan' bukan sesuatu yg bisa dipermainkan, parah lahh
goodnovel comment avatar
Siti Raehan
lebih baik mengalah,meng, ikhlas kan dari pada sakit hati
goodnovel comment avatar
Tomoni Laundry
menjengkelkan juga si Arumi ini, sok bijak, sok paling mengerti sok ingin mengalah cihhhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status