Share

Bab 34

"Lelaki yang mana, Bu?"

"Itu..."

Aku melihat ke depan. Saat sampai, aku sedikit terkejut. Kenapa dia masih di sini?

"Rumi nggak tahu, Bu. Jadi takut, sebaiknya kita tutup saja pintunya. Daripada dia berbuat yang enggak-enggak. Apalagi belakangan ini Rumi mendengar banyak sekali kejahatan yang merajalela."

"Iya kah? Waduh, Ibu takut juga."

Ibu pun menutup pintu dan jendela, lalu duduk di sofa sampai lelaki itu pergi. Maafkan Rumi, Bu, Rumi nggak bermaksud untuk berbohong, bathinku.

Ibu menghela napas lega saat lelaki itu pergi, lalu mengelus tanganku.

"Ibu takut kamu kenapa-napa, apalagi tadi Ibu lihat, kamu habis dari luar."

"Ibu tahu?" tanyaku sedikit terkejut. Bagaimana jika Ibu tahu kalau aku memesan air itu?

"Iya. Kan Ibu melihat kamu di pintu mau masuk. Sementara lelaki itu berdiri tak jauh dari kamu. Ya udah, Ibu mau baring-baring dulu di kamar. Capek."

Aku mengangguk. Setelah Ibu masuk kamar, aku membuang napas lega. Hampir saja. Andai aku mengobrol dulu dengannya, bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status