Share

Bab 58

Kurasakan nyeri di perut saat pertama kali bangun. Saat melihat ke sekeliling, semuanya putih. Kuraba perut, tapi sudah tak ada lagi perut buncitku.

Allah, bagaimana dengan anakku?

"Alhamdulillah ya Allah, kamu sudah bangun?" Suara Mas Haris terdengar dari arah pintu.

Aku tersenyum, lalu berusaha duduk namun tak bisa.

"Bayi kita gimana, Mas?" tanyaku.

"Alhamdulillah, sudah baik-baik saja. Tapi sekarang ada di ruangan bayi. Meski lahir di kurang bulan, tapi nampaknya dia sehat, Rum. Terima kasih, ya," ucap Mas Haris sambil menitikkan air mata.

"Alhamdulillah, ya Allah. Mas, aku sudah takut anak kita akan tak selamat. Terima kasih sudah cepat datang, ya?"

"Sama-sama, Rum. Mas memang sudah feeling kalau kamu sedang tidak baik-baik saja. Suaramu terdengar gemetar pas angkat telepon dari aku. Ternyata benar, kan? Kamu bahkan sedang disiksa oleh Wulan. Aku tak menyangka jika wanita itu begitu tega. Maafkan aku, Rum," ucap Mas Haris.

"Nggak papa, Mas. Ini semua salahku yang tak menany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status