Share

Bab 59

Ternyata, itu adalah polisi yang menelepon Mas Haris. Mereka menemukan dua orang terkapar di dekat sungai, lalu menemukan nomor Mas Haris di daftar panggilan cepat pada ponsel Mas Haris.

"Sekarang dia di mana?"

"Di rumah sakit Bunda. Mas boleh ke sana?" tanyanya.

"Tentu boleh. Kenapa tidak?"

"Kamu nggak cemburu?"

"Mas, seseorang lagi butuh bantuanmu, sekarang bukan saatnya ngomongin itu," ucapku sedikit kesal.

"Terima kasih, bidadariku. Kamu baik banget."

Aku mengangguk, seraya tersenyum. Mau cemburu? Itu bukan hal terpenting sekarang. Lagi pula, aku juga penasaran kenapa Rumi bisa terkapar di dekat sungai? Apakah mereka hanyut, lalu terseret ombak? Tapi, masa ponselnya masih bisa dipakai?

Lalu, siapa satu orang lagi? Kenapa bisa bareng Rumi? Ingatanku melayang ke beberapa minggu yang lalu saat Kalisa mengatakan bahwa ia melihat Rumi bersama Kinos. Apakah itu mereka?

Polisi tak bilang menemukan jasad, itu tandanya, Rumi masih hidup, kan? Bunda masuk ke kamar yang memang terbuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status