Share

Bab 70

"Jawab, Han! Karena apa?" bentak Mas Haris.

"Sabar toh Ris! Hana ini adikmu. Jangan kasar-kasar!"

"Tapi dia salah, Bu. Nggak seharusnya dilindungi seperti ini," ucap Mas Haris.

Kupegang tangannya seraya menggeleng. Jika diteruskan, yang ada malah jadi panjang. Kugenggam tangan Hana, gadis yang masih duduk di bangku SMa itu mendongak, matanya sudah berkaca-kaca.

"Cerita lah, Han. Kakak nggak marah seandainya alasanmu masuk akal," ucapku.

"Be-benar, Kak?" tanya Hana dengan suara bergetar.

"Iya. Jujur lah, biar masalah ini cepat selesai. Kasihan Renda di rumah sama Bunda, kalau masalah ini masih berlarut-larut," ucapku seraya tersenyum.

Hana memelukku erat, isak tangisnya semakin kencang terdengar. Tubuhnya bergetar. Ada apa gerangan, Han? Kenapa seperti ya kamu malah berat untuk mengungkapkannya?

"Maafkan Hana, Kak. Hana terpaksa melakukannya karena diancam oleh Mbak Wulan."

"Diancam?" tanyaku seraya melepas pelukan.

"Iya."

"Memang apa yang dia gunakan untuk mengancammu sehing
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status