Share

Bab 72

"Kinos?"

Mas Haris berdiri di hadapanku, membuatku jadi menoleh padanya.

"Mau apa kamu ke sini?"

"Aku ingin bertemu dengan Arumi."

"Mau apa bertemu dengan istriku?"

"Maksud aku, mau bertemu dengan Rumi. Yang pake kursi roda. Aku, kangen sama dia."

Mataku seketika membeliak, begitupun dengan Mas Haris yang langsung minggir dan menatapku. Kinos, kangen Rumi? Tunggu, sebenarnya apa yang terjadi?

"Duduk dulu, Kin," ucapku mempersilakannya duduk.

Kinos mengangguk dan duduk di kursi satu lagi. Mas Haris duduk di depannya, sementara aku masuk untuk membuatkan minuman. Dalam hati bertanya-tanya, ada urusan apa Kinos sampai ingin menemui Rumi? Kangen? Apa mereka memiliki hubungan?

Aku menggelengkan kepala. Tak mungkin. Bukankah Rumi mencintai Mas Haris? Lagi pula, sudah delapan bulan sejak wanita itu masuk ke pesantren. Bagaimana mereka bisa memiliki hubungan?

"Silakan diminum," ucapku sambil menaruh cangkir berisi teh susu kesukaannya.

"Makasih, Rum. Jadi, kedatanganku ke sini, ingin m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status