Share

Bab 87

"Ayu hamil, bukankah lebih bagus jika aku pergi? Untuk apa aku di sana?" tanyaku menahan geram.

"Tapi Ayu butuh kamu, Dek."

"Apa yang bisa diharapkan dari aku? Aku cacat, Mas! Kamu jangan menghinaku, ya!" hardikku setengah berteriak.

Tak berselang lama, Rumi datang dan membawaku masuk ke dalam, lalu ia segera keluar lagi.

"Sebaiknya kamu pulang saja, Nos! Kamu tak dibutuhkan di sini. Ingat ya, Nos, sudah cukup kamu menyakitinya!" ucap Rumi.

"Dia istriku, Rum! Kamu jangan ikut campur. Atau jangan-jangan, kamu masih suka sama aku?"

"Cih! Jangan mimpi! Mas Haris jauh lebih baik dari kamu!"

Mendengar ucapan Arum, aku tersenyum miris. Benar, Mas Haris jauh lebih baik ke mana-mana. Andai dulu tak ada kecelakaan itu, sudah pasti aku menikah dengan Mas Haris.

Ah, mikir apa aku ini?! Mas Haris sudah menikah dengan Arum, sebaiknya aku tak memiliki pemikiran seperti ini!

"Sebaiknya kamu pergi, Nos. Nggak ada yang menerimamu."

Tak lama kemudian, terdengar deru mobil keluar dari pekarang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Fitriyani Puji
bagus rumi dari pada makan hati tiap hari kan bikin tmbah kolestrol hhhhhhhh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status