Share

Bab 27. Ada Masalah, Ada Peluang

"Belajar lagi, Om! Kata Ayah, Alif harus kuat karena nanti Alif yang jaga Ibuk dan Dwi," ucapnya dengan polos.

Deg!

Aku menatap Alif dengan haru.

Mas Ridwan, dengarlah, apa yang kau tanamkan kepada anak kita selalu dia ingat. Amanahmu terpatri kuat di hatinya. Tidakkah kau ingin melihatnya tumbuh menjadi anak yang kuat?

Mataku menggenang air mata tanpa aku sadar. Segera aku usap sebelum dia melihatnya. Aku harus kuat seperti Alif anakku.

"Mbak Nisa, tolong disiapkan bekalnya tadi? Alif makan dulu, setelah itu kita latihan lagi! Siap menjadi anak kuat?!" teriaknya kepada Alif setelah melihat ke arahku.

Aku segera menyiapkan bekal yang aku siapkan tadi. Nasi kepal dengan tiga varian, nori, sosis dan keju.

"Tidak ada yang pakai wortel, Mas," ucapku saat melihat Mas Bowo memperhatikan nasi kepal di tangannya.

"Ternyata Mbak Nisa sudah mulai mengerti apa yang saya tidak suka," ucapnya dengan memasukkan nasi kepal ke mulutnya.

"Hanya ini yang saya bisa lakukan untuk membalas kebaikan Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status