Share

Bab 15 Manusia Pendosa

Hadi juga Sarah serentak mengerutkan dahi mereka. Semua perkataan Amarta memang menarik sekaligus mengerikan untuk didengar.

"Meninggalkan Tuhan mereka? Apa maksudmu?" Sarah bertanya dengan serius.

"Tidak mungkin kamu tidak mengerti Sarah," Amarta tersenyum.

"Mereka lebih memilihku dibandingkan Tuhan mereka, Sarah," lanjutnya.

"Keluar dari agama yang mereka peluk maksud mu?" Sarah kembali bertanya.

"Bukan. Tidak harus keluar dari agama yang kamu anut untuk meninggalkan Tuhan mu. Cukup dengan menjauhi apa yang Ia perintahkan itu sudah cukup menjauhkanmu dari-Nya." Amarta menyeringai.

Perkataan Amarta seperti cambuk pengingat bagi Sarah dan Hadi. Wanita itu benar, tidak perlu menjadi iblis untuk masuk ke neraka, cukup menjadi manusia yang tidak tahu diri terhadap Tuhannya.

Mobil terus berjalan di bawah langit yang perlahan menghitam. Semua orang di dalamnya sibuk tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

"Sebaiknya kamu tidak membuat masalah lagi setelah ini, Amarta." Ucap Sarah pelan.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status