Share

Bab 16 Alasan dibalik kejadian

Hadi mematung, begitupun dengan Sarah. Mereka tak memiliki jawaban dari pertanyaan lelaki itu.

"Apa aku bunuh saja lelaki tua bangka ini?" Ucap Amarta dalam Hati.

"Sebenarnya siapa kalian? dan ada urusan apa di sini?" Lelaki itu kembali bertanya, kali ini nada suaranya terdengar tidak sabar.

"Apa kamu tahu pemilik tanah di sana?" Amarta mengarahkan jari telunjuknya mengarah ke hutan.

"Tentu saja saya tahu. Semua tanah di sana milik Pak Agus, ia penjabat yang tinggal di kota." Lelaki itu menjawab tanpa ragu.

"Maka seharusnya anda mengenal putrinya. Ini adalah putri semata wayang Pak Agus." Dengan santai Amarta menarik Sarah lebih dekat kehadapan lelaki itu.

Sarah tersenyum canggung dengan tangan yang menunjukkan gesture menyapa.

"Benarkah?" Lelaki itu masih bertanya.

"Benar. Saya putri pak Agus. Sebelumnya saya kesini untuk melihat-lihat tanah milik ayah. Lalu tanpa sengaja gelang ini hilang, di sini." Sarah berusaha meyakinkan lelaki itu.

"Tidak ada hal mencurigakan yang kami lakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status