Share

Bab 21 Batu Ludira

Setelah melewati berjam-jam perjalanan menuju tempat tinggal Diane, akhirnya Amarta dan Hadi tiba di sana.

Sebuah panti khusus lansia yang sudah cukup lama berdiri. Itu dapat dilihat dari model bangunan dengan arsitektur khas kolonial Belanda.

Bangunan bercat putih yang sudah usang dengan pilar-pilar besar di bagian depan. Terdapat cukup banyak jendela pada setiap sisi bangunan.

Hadi turun bersama Amarta, ditangannya terdapat sebuah bingkisan berisi buah-buahan segar. Sementara Amarta membawa rangkaian bunga Krisan berwarna putih bersamanya.

"Buah tangan yang mungkin tidak akan sempat Diane makan," batin Amarta begitu melihat bingkisan itu.

"Mari, Non. Saya akan menanyakan pada petugas berapa nomor kamar Diane." Hadi mempersilahkan Amarta untuk menunggu di lobi, sementara dirinya bertanya pada resepsionis.

"Halo selamat siang, mau bertanya pasien bernama Diane ada di ruang nomor berapa?" Hadi dengan senyum bertanya pada petugas.

Petugas perempuan berseragam oranye itu pun ikut terseny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status