Share

Bab 27 Ekspektasi

Bab 27

Sarah perlahan membuka mata setelah mendengar teriakan yang memanggil namanya.

Netranya perlahan menyesuaikan dengan ruangan yang temaram. Bau darah langsung mengganggu penciumannya. Lalu setelahnya dia sadar bahwa kini tubuhnya melayang.

"A-apa yang terjadi?" Manik hitam Sarah mulai menyusuri seluruh ruangan dengan gelisah.

"Amarta?" Panggil Sarah lirih.

Amarta tak menjawab panggilan Sarah. Wanita itu hanya tersenyum seraya mulai menggerakkan jari-jari lentiknya, seolah berasal dari sanalah kekuatan yang membuat Sarah melayang.

Perlahan tubuh Sarah melayang turun, sampai akhirnya ia duduk kembali di atas kursi roda.

"Apa sudah selesai?" Pak Agus dengan ragu bertanya pada Amarta.

"Sudah. Namun kalian harus menunggu sampai besok pagi. Batu Ludira membutuhkan waktu untuk menyembuhkan Sarah," jawab Amarta.

"Baiklah. Kalau begitu saya akan membawa Sarah ke kamarnya untuk istirahat." Pak Agus mulai mendorong kursi roda dan membawa Sarah keluar.

Begitu pintu kamar terbuka, Bu Laela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status