Share

Bab 28 Mereka yang Bersekutu

Air muka Pak Agus penuh dengan kecemasan dan rasa marah. Dia mungkin terlalu menaruh harapan pada Amarta, hingga kini rasa kecewa itu membuat dadanya terasa sesak.

"Aku akan melihatnya langsung." Dengan dingin Amarta menanggapi kemarahan Pak Agus.

Amarta dengan sikap tak peduli berjalan begitu saja melewati pak Agus. Ia langsung menuju kamar Sarah. Didepan pintu kamar, Hadi berdiri menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan.

Di dalam kamar, Bu Laela terlihat sedang duduk di sebelah Sarah seraya menangisi putrinya yang malang.

"Apa kalian tahu kenapa dia belum sembuh total?" Amarta melemparkan pandangannya pada setiap orang di dalam ruangan.

"Ini bukan karena aku tidak mampu menyembuhkannya, atau bukan karena batu ludira kurang ampuh.." Amarta menggantung kalimatnya.

Dengan rahang yang sudah mengeras menahan emosi, pak Agus membentak Amarta, "Tidak usah berbelit-belit! Cepat katakan yang sebenarnya!"

Amarta menatap tajam pada Pak Agus, ia kemudian berjalan perlahan mendekati je
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status