KAU HIANATIKU KU HILANGKAN PUSAKAMU
BAB 6
Desain rumahnya bertema modern house, sangat sangat mewah, dari pilar nya saja sudah terlihat kalau rumah ini berharga fantastis.
Kami berdua turun dari mobil, dan saat akan membuka gerbang tiba tiba ada yang menghentikan kami.
"Tunggu pak!" itu suara satpam yang berjaga di balik pintu gerbang rumah itu.
"Kenapa pak?" tanya mas Bayu pada satpam itu.
"Maaf Pak, Bu Shila tadi memerintahkan jika Bapak tidak boleh masuk ke rumah ini, dan lagi disini tidak ada siapapun kecuali kami satpamnya," ucap satpam 2.
"Tapi saya suaminya, kalian mau saya pecat!" ancam mas Bayu pada dua penjaga rumahnya itu.
"Maaf pak, yang bisa memecat kami hanya Bu Shila, dan ini juga perintah Bu Shila jadi kami tidak mau nanti Bu Shila marah. Sekarang silahkan Bapak tinggalkan tempat ini, karena ini juga keinginan Bu Shila."
"Brengsek kalian, berani kalian sama saya, setelah ini akan saya pecat kalian semua," umpat mas Bayu.
"Ayo dek kita pergi." Mas Bayu menarik tanganku dan menuntunku masuk ke dalam mobil.
"Mau kemana kita mas?" tanyaku yang masih kebingungan.
"Terpaksa kita ke rumah yang ditempati Shila."
"Yahh mas, masa aku mesti satu rumah sih sama mbak Shila. Ntar kita gak leluasa dong mas." Aku memasang tampang cemberut karena kesal, aku gagal untuk menjadi nyonya di rumah mewah itu.
"Ya mau gimana dek, kamu mau tinggal di jalanan? Cuma rumah yang ditinggali Shila yang bisa kita tuju sekarang, soalnya kunci kunci rumah-rumah nya Shila yang lain dia semua yang simpan, nanti deh mas cari caranya biar salah satu rumah itu jadi milik kamu," tandas mas Bayu padaku.
"Beneran ya mas, awas bohong. Jangan sampai kayak gini lagi ntar."
"Iya, kamu tenang aja, udah jangan cemberut lagi senyum dong,” rayu mas Bayu padaku, dan aku pun akhirnya mengembangkan senyumku.
"Tidak apalah tinggal bareng mbak Shila juga, nanti akan aku pastikan dia yang dengan sendirinya keluar dari rumahnya sendiri." Aku tersenyum senang membayangkan aku akan menjadi nyonya Bayu, sang wakil direktur hahahahaha.
*****
Sesampainya kami di rumah yang ditempati mbak Shila pun hampir sama, satpam dan pembantu rumahnya sempat melarang kami khususnya aku. Tadinya yang boleh masuk hanya mas Bayu saja, tapi mas Bayu bersikeras dan mereka pun tak bisa banyak berbuat karena mas Bayu masih tinggal di rumah ini dan masih majikan mereka jadi mau gak mau deh mereka membiarkan kami berdua masuk.
Ketika kami berdua memaksa masuk, di sana sudah kudapati mbak Shila yang sepertinya ingin menemui kami karena dia sedang berjalan ke arah kami.
"Apa-apaan kamu membawa gundik itu kemari," hardik mbak Shila padaku dan mas Bayu.
"Tania akan tinggal disini bersama kita, salah kamu kenapa rumah yang di sana kamu kunci jadinya aku bawa saja Tania ke sini," ucap mas Bayu dengan santainya, aku tersenyum senang mendengarnya, karena mas Bayu membelaku.
"Enak saja, kamu pikir rumahku tempat penampungan wanita jalang!" hardik mbak Shila pada kami.
"Sialan, mulut mbak Shila tajam sekali, kalau bukan karena uang dan kemewahan ogah banget aku dihina begitu.Udah aku injak tuh mulut lemesnya," batinku.
"Jaga ucapanmu, Tania juga istriku, jadi juga berhak tinggal disini."
"Kamu fikir ini rumah siapa? Apa perlu kuingatkan jika ini adalah RUMAHKU! RUMAH PEMBERIAN ORANG TUAKU!"
"Huh, sungguh mbak Shila ini sombong sekali, apa salahnya berbagi, toh rumahnya yang lain juga tidak ditempatinya," gerutuku dalam hati.
"Tapi kamu istriku dan aku suamimu, jadi ini juga rumahku dan aku juga berhak mengajak Tania kemari karena dia sudah istriku." Aku tersenyum sumringah mendapatkan pembelaan dari mas Bayu, dan aku merasa menang.
"Rasakan kau mbak Shila, karena suamimu kini lebih memilihku." Aku tersenyum mengejek ke arah mbak Shila.
"Dapat aturan darimana kamu mas?"
"Ya aturanku sendiri, kalau kamu melawan nerakalah tempatmu karena sudah durhaka pada suami."
"Setuju tidak setuju Tania akan tetap tinggal di sini," ucap mas Bayu lagi.
"Baiklah dia boleh tinggal disini." Tiba-tiba mbak Shila merubah keputusannya, tentu saja aku senang mendengarnya.
"Beneran dek? makasih ya," ucap mas Bayu dengan mata berbinar.
"Iya boleh, tapi dia tidur di kamar belakang samping kamar bi Inah," ucap mbak Shila, tentu saja aku terkejut dengan penuturannya.
"Apa katanya tadi? Aku tidur di kamar pembantu?? Sialan!" umpatku dalam hati.
"Mas aku gak mau ah, masa aku disamakan sama pembantu," rengekku pada mas Bayu.
"Kamu tenang aja Sayang, kamu gak akan tinggal di kamar itu." Mas Bayu berusaha meyakinkanku.
"Kamu yang benar saja itu kan kamar pembantu, kan masih banyak kamar di rumah ini," ucap mas Bayu.
"Lho memang kenapa? Bahkan kamar pembantu disini mungkin luasnya dua kali lipat dari kamar di rumahmu Tania," tandas mbak Shila.
"Iya juga sih, bahkan kamar pembantunya saja jauh lebih luas dari kamar di rumahku, tapi kan tetap saja itu kamar pembantu, masa aku disamakan sama pembantu," gumamku dalam hati.
"Dan lagi kamar utama adalah kamarku, kamar depan untuk orang tuaku kalau sedang main kesini dan itu mutlak tidak bisa dipakai siapa pun termasuk kalian, dan kamar satu lagi untuk Vika sepupuku. Dia kebetulan mau menginap di sini, dan besok pagi dia datang. Jika mau tinggal di sini ya hanya kamar itu yang kosong, itu juga kalau mau. Kalau tidak mau bisa keluar dari rumah ini dan cari tempat lain," ucap mbak Shila sinis pada kami.
"Tapi dek…"
"Tidak ada tapi-tapian, kalau mau ya itu kalau gak mau bisa angkat kaki dari sini."
"O iya satu lagi, kalau mau tinggal di sini, jangan suruh-suruh bi Inah, karena dia aku yang bayar jadi hanya aku yang berhak memerintah bi Inah. Sedangkan kalian kalau mau makan atau apa pun silahkan buat sendiri, di kulkas sudah ada bahan mentah dan lagi kamu jalang, harus dan wajib membantu bi Inah.
"What! Apa katanya tadi? Aku mesti bantu bantu bi Inah? Aku kesini kan mau jadi nyonya, bukan pembantu,” gerutuku dalam hati.
Ketika aku hendak protes, mbak Shila sudah kembali ke kamarnya.
"Mas, gimana dong, masa iya aku dijadikan pembantu sih, aku gak mau ah mas." Aku melipat tangan di dada sembari mengerucutkan bibirku dan menghentakkan kaki ke lantai karena sangat kesal dengan mbak Shila itu, sombong sekali perempuan satu itu, huh.
"Ya mau gimana dek, gak ada lagi kamar di sini, yang ada hanya kamar itu saja, mas rasa gak masalah. Kan kamar itu luas dan lagi biarpun kamar pembantu tapi pake ac juga kok jadi kamu tenang aja. Dan soal kamu bantu-bantu bi Inah, gak apalah untuk awal kamu coba ambil dulu hatinya Shila, aku yakin nanti Shila luluh kok, pasti nanti kalau sudah luluh dia bakal berikan apa yang kamu mau," rayu mas Bayu padaku.
Mau tidak mau aku menuruti ucapan mas Bayu, daripada aku harus kembali ke rumah ibu dan mendengarkan ibu nyerocos di depanku masih mending aku di sini lah.
"Yaudah deh, tapi janji ya, nanti kamu mintain rumah sama mbak Shila untuk aku."
"Iya mas janji, yaudah sekarang kamu beresin dulu barang barang kamu ke dalam kamar sana, mas mau ke kamar Shila dulu, mau membujuk Shila."
"Yaudah tapi jangan lama lama ya mas."
"Iya kamu tenang aja, yaudah aku kesana dulu ya," dan cup, mas Bayu mencium pipi ku dan aku pun membalasnya.
Kubiarkan saja dia menyusul mbak Shila aku harus bersabar menghadapi mbak Shila harus bermain cantik. Ah… aku sudah tak sabar ingin seutuhnya menjadi orang kaya, aku pun melenggang bebas menuju kamarku.
❤❤❤❤❤
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 7Ku biarkan saja dia menyusul mbak Shila aku harus bersabar menghadapi mbak Shila harus bermain cantik, ah,,, aku sudah tak sabar ingin seutuhnya menjadi horang kaya, akupun melenggang bebas menuju kamarku."O iya satu lagi, kalau mau tinggal disini, jangan suruh suruh bi inah karena dia aku yang bayar jadi hanya aku yang berhak memerintah bi inah, sedangkan kalian kalau mau makan atau apapun silahkan buat sendiri, di kulkas sudah ada bahan mentah dan lagi kamu jalang, harus dan wajib membantu bi Inah," Tania tentu saja terbelalak mendengar persyaratan dariku."Huh rasakan jalang, kamu kira bisa hidup enak jika menikah dengan mas Bayu yang kere itu, lihat saja akan bertahan berapa lama kau ada di sini." batinku.Akupun berjalan ke kamar meninggalkan mereka yang masih terpaku di ruang tamu karena keputusanku tadi.Ceklek, ku buka pintu kamar dan menutupnya, setelahnya ku ambil gawai yang tadi ku taruh di atas nakas, gawai yang barusan ku ambil
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 8Setelah dia puas menjamahku kemudia dia mengangkat tubuhku ke atas ranjang, setelah semuanya dia lakukan dan kini saatnya ke permainan intinya, dan,,,,"Ih, maaaassss, itu kenapa,,, kok begitu mas,,,,,?????Ku biarkan dia mencumbuku, mulai dari ujung rambut dia menciumiku, seperti orang yang tak pernah merasakan belaian, dia begitu haus, dan akupun hanya berdiam diri saja seperti patung.Setelah dia puas menjamahku kemudia dia mengangkat tubuhku ke atas ranjang, setelah semuanya dia lakukan dan kini saatnya ke permainan intinya, dan,,,,"Ih, maaaassss, itu kenapa,,, kok begitu mas,,,,,?????" aku melihatnya dengan sangat jelas bentuk dari harta berharga suamiku itu, bentuknya bener bener aneh banget, kecil, ngeluntung (maaf bahasa indonesianya ngeluntung itu apa ya) udah gitu buntet dan masuk ke dalam persis kayak pisang molen yang gagal, hahahahaha."kenapa dek." tanya mas Bayu yang bingung karena aku sedikit histeris, lebih tepatnya histeris
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 9"Hahahahahahaha, ya ampun mas Bayu mas Bayu, kamu itu bodohnya kebangetan, masih aja bisa di kibulin, tapi baguslah aku tak perlu capek capek membalas Tania, udah ada mas Bayu yang membalas nya hahahahaha."Yesss, ramuan mbah Jumi berhasi hahahaha."Bagi yang mau tau, ramuannya itu di masukkan ke dalam minuman mas Bayu, tentunya dengan sedikit jampi jampi, dan itu akan membuat milik mas bayu menjadi seperti itu, tapi akan kembali normal jika tidak di pakai tapi jika akan di pakai, kan tentu pada bagian senjatanya itu akan merasakan seperti terangsang, nah dari hasrat itulah yang membuat milik mas Bayu menjadi seperti itu, tanpa terkecuali mau itu di lakukan padaku ataupun wanita lain selama mas Bayu masih meminum ramuan yang kucampur dalam minumannya maka akan terus seperti itu.Begitulah cara kerja ramuan yang di kasih mbah Jumi, tapi akan kembali normal jika sudah tidak meminum ramuan itu lagi, ramuannya sih sebenarnya hanya membuat lemah s
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 10Setelah aku mencuci bersih kedua tanganku akupun kembali ke dalam kamar hendak mengganti bajuku karena bajuku juga belepotan sambal."Dududududu, aku puas sekali, hahahahaha."*******Pagi ini aku sudah bersiap siap untuk berangkat ke kantor sembari menjemput Vika, aku dan Vika sudah berjanjian untuk ketemu di kantor, hohoho permainan untuk gundik dan penghianat akan semakin menyenangkan.Aku memoles wajahku dengan make up tipis, dan aku mematut diriku di cermin."Masih Cantik, tidak ada yang kurang satupun dari segi fisiik, kulit putih glowing, mulus, dan kinclong berkat perawatan mahalku di dokter kecantikan langgananku, body yang ramping berkat olahraga rutin, di tambah lagi aku kaya, dan jika masalah anak harusnya kalau memang mas Bayu laki laki yang baik dan setia tentunya akan mengajakku periksa dan bisa saja mau untuk melakukan program bayi tabung, tapi begitulah manusia jika tidak bersyukur akan selalu merasa kurang, dan kurasa meman
KAU HIANATIKU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 9"Aku tidak menghinamu hanya saja berbicara berdasarkan fakta, lalu apa sekarang kamu masih mau mengatakan aku mandul juga, jika masalah yang terjadi ada padamu." ucapku sinis."Ini semua gara gara kau Tania, semenjak kedatanganmu aku jadi begini, kau sungguh pembawa sial.""Jangan sembarangan bicara kamu mas, aku aja gak tau gimana bisa jadi begitu sama milikmu." dan bla bla bla.Kutinggalkan mereka dengam perdebatannya yang tak jelas itu, aku harus ke kantor dan mengecek laporan keuangan, karena kemarin ada yang melapor padaku masalah keuangan, rupanya ada tikus berkepala manusia di kantorku.******Brak,,,, ku tutup pintu mobil yang kini sudah ada di parkiran kantor. Bergegas aku masuk ke dalam kantor dan menuju ruanganku, di sana karyawan sudah pada mulai bekerja karena memang ini sudah masuk pukul 9.Tut tut kuhubungi bagian skeretaris untuk memanggil pak Gunawan kepala bagian keuangan."Anita, tolong panggilkan pak Gunawan, suruh beliau
KAU HIANATIKIU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 12"Rita dan Agung, setelah ini akan ku pastikan kalian mendekam di penjara dan akan kumiskinkan kembali kalian, yang namanya gembel tetap lah gembel tak akan pernah berubah jadi bos, kalian fikir ini perusahaan nenek moyang kalian, seenaknya saja memakai uang perusahaan buat kesenangan kalian sendiri, sekarang habislah sudah masa jaya kalian, tinggal tunggu kehancuran untuk keluarga kalian semua." geramku dalam hati.Tak lama setelah pak Gunawan keluar dari ruanganku, Vika pun datang."Mbak Shilaaaaa, aku kangeeen." ucap Vika sedikit berlari kearahku dan kemudian kami pun berpelukan karena memang su
KAU HIANATIKIU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 13"Itu lihat deh di luar ada mas Bayu sama perempuan tapi entah siapa mbak gak kenal?" Vika membulatkan matanya mendengar penuturanku."Wah,,, jangan jangan." aku dan Vika saling berpandangan.Tak membutuhkan waktu lama aku dan Vika sudah sampai di dekat tempat duduk mas Bayu, dengan posisi mas Bayu dan wanita itu yang membelakangiku jadi dia tak tahu jika aku ada di sini dan menguping pembicaraan mereka, tak lupa juga aku meminta Vika untuk merekam pembicaraan mereka menggunakan gawai, karena aku yakin ini akan menjadi senjataku nantinya.&n
KAU HIANATIKIU, KU HILANGKAN PUSAKAMUBAB 14"O iya, pusaka milik suamiku itu bentuknya seperti buntut tikus lhoo, aku aja udah lama gak di jamahnya gimana mau memberikan keturunan, jadi yang mandul bukan aku ya, dan lagi dia impoten ,,,,,," setelah membisikkan kalimat tadi muka Wulan berubah pucat. Setelahnya aku mengjak Vika pulang dan menjauh dari mereka sembari tertawa puas, hahahaha.*****Coba tanyakan lagi pada hatimu,,, apakah sebaiknya kita putus atau terus,,,,Lagu yang di nyanyikan judika yang ku jadikan nada deri