Share

38. Deja Vu

"Aku antar!" Rio bergegas bangkit begitu Ify selesai berpamitan kepada orangtua Rio dan meraih tas.

"Tidak perlu, aku pulang sama Kak Arjun aja," sahut Ify sambil tersenyum simpul ke arah Arjun yang memang belum pulang sejak tadi.

Usai pulang dari sekolah dan makan siang, Atan kini tertidur, membuat Ify pun ingin pulang karena ia sangat merindukan kamarnya. Sebagus apapun kamar yang ada di mansion ini, Ify akan tetap merindukan kamarnya. Ify hanya ingin berbaring tanpa gangguan.

"Tidak, aku saja," Rio bersikeras.

"Lebih baik Pak Rio istirahat, tidak baik mengemudikan mobil dalam keadaan mengantuk," ucap Ify yang membuat Rio mengusap matanya. Memang, terasa sangat pedas, tapi ia juga tak bisa membiarkan Arjun dan Ify pulang berduaan.

"Tidak! Aku bisa minta supir untuk mengemudi."

"Kalau begitu saya bisa sekalian naik taksi, Pak Rio tidak perlu ikut."

"Ify--"

"Nak, apa yang dibilang Nak Ify bener, lebih baik kamu istirahat sekarang. Mata kamu sudah sangat merah." Hanafi menimpali.

Rio
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status