Share

Bab 46

MEMBALAS HINAAN SUAMI DAN MERTUA (46)

Mendengar perkataan Pak Bima, Dahlia mengerucutkan bibirnya, merasa keki karena laki laki itu terang terangan menolak memberikan nomor telepon miliknya ke padanya.

Tapi dia tak putus asa atau lebih tepatnya tak merasa malu untuk terus berusaha mendapatkan nomor telepon dari laki laki di depannya itu.

Hasrat ingin punya suami seorang PNS apalagi punya jabatan cukup mentereng, seorang kepala sekolah dasar negeri, membuat gadis itu menafikan rasa malu dan harga diri yang harusnya dia miliki.

"Tapi, Pak ... kalau kita saling bertukar nomor telepon, kan lebih aman. Kalau Mbak Aira lagi nggak online atau lagi nggak bisa dihubungi, Bapak kan bisa menghubungi saya. Jadi urusan anak anak ini nggak terganggu nantinya, Pak," jawab Dahlia lagi kekeh menawarkan nomor telepon nya untuk dimiliki oleh Pak Bima.

Namun, Pak Bima juga kekeh menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah Dik, selama ini nggak pernah ada urusan yang urgen dan mendesak kok soal lomba lomba di se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
adu malu thoor muka taruh du mana ya ,dahlia ha......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status