Share

Bab 47

"Biarlah, Bu. Sari tidak apa-apa."

"Tapi ini pasti ada yang salah kepada ayah kamu. Apa yang dia pikirkan sampai dia berani dan setega ini menampar kamu."

"Sudahlah, Bu. Sudah. Aku tidak apa-apa. Tidak usah ditanyakan ke Ayah. Biarlah."

"Tapi ini tidak bisa dibiarin. Biar ibu tanya apa maksud ayah kamu ini. Benar-benar ini keterlaluan," kata ibu emosi.

"Sudahlah, Bu. Sari tidak apa-apa. Sari ingin pulang dulu, Bu. Sari ingin menenangkan hati Sari dulu."

"Kamu jangan buru-buru pulang gitu, Nak. Kamu nginep di sini saja, ya," pinta ibu kepadaku.

"Tidak, Bu. Sari sudah capek ingin istirahat. Kepala Sari pusing."

Aku rasa ayah memang belum membahas masalah ini kepada papa mertuaku. Mungkin ayah lebih berat hati untuk menjaga perkembangan bisnisnya daripada perasaan anaknya. Atau ada alasan lain yang tersembunyi yang aku tidak aku ketahui. Biarlah ini menjadi rahasia ayah. Yang jelas aku harus segera pulang. Aku tak ingin berlarut larut dalam kekecewaanku ini.

Aku pun langsung pergi, ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status