Share

Bab 51

"Des. Tolong, jawab dengan jujur! Sebelum ibu datang, kamu ingin bicara apa mengenai ayahku? Tolong, bicaralah yang sebenarnya!"

Sejenak Desti diam sejenak dan memejamkan matanya. Ku lihat badannya bergetar seperti orang yang ketakutan.

"Oh itu, tidak .... Em bukan Sari. Aku hanya salah bicara saja semalam," jawabnya grogi.

"Kamu yakin? Aku rasa kamu berbohong kepadaku, Des," kataku sambil memegang tangannya.

Tangan Desti sangat dingin saat aku pegang. Bahkan keningnya pun berkeringat.

"Iya, Sar. Maaf aku hanya salah bicara saja."

"Oh ya sudah kalau begitu," kataku kemudian.

Sebenarnya aku tidak bisa percaya begitu saja dengan Desti. Aku merasa dia sengaja berbohong kepadaku. Entah rahasia apa yang telah dia sembunyikan dariku.

"Ya sudah, Sar. Aku mau ke belakang dulu mau telepon pabrik," pamitnya.

"Eits mumpung aku masih ingat. Tolong, kirimin video dan foto Mas Nanang dong Des! Aku mau ke pengadilan agama."

"Ya Allah, Sar. Maafkan aku ponselku yang satunya rusak. Kemarin setelah pul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status