Share

Bab 12—Boleh aku cium Mbak lagi?

"Fyuuh...." Sanaya yang baru saja masuk ke ruangannya menghela lelah, seraya menghempas punggungnya ke sofa. Pekerjaan hari ini cukup menguras tenaganya. Dia kemudian melirik jam digital yang ada di meja kerja. "Jam enam."

Meskipun lelah, tetapi Sanaya merasa senang dengan hasil kerja para tim di Restoran ini. Apalagi, kesan dan komentar yang diberikan pelanggan untuk pelayanan di sini. Hari ini kebetulan ada yang menyewa Restoran untuk acara lamaran. Dan, semuanya berjalan lancar tanpa kendala suatu apa pun.

"Ini berkat kerja keras Dilan. Kalo gak ada dia mungkin aku yang bakal kesulitan mengelola restoran yang hampir bangkrut ini," gumam Sanaya memuji kerja keras dan andil yang diberi Dilan untuk Restoran ayahnya.

Ternyata, dia baru sadar, jika peran Dilan sangat penting di hidupnya. Selain sering membela dan melindungi, Dilan juga mendampinginya hingga di titik sekarang.

"Mbak?" panggil Dilan yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.

Sanaya terhenyak sesaat, kemudian menatap soso
Na_Vya

Aduuhhh...kira² boleh gak ya??

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status