Share

Bab 32—Sosok itu...

Brak!

Sanaya keluar, lalu membanting pintu ruangan Leo dengan kasar. Kepalanya terus menunduk, sambil memegangi pipi sebelah kiri. Rasa nyeri yang dia rasakan tak seberapa dibanding dengan rasa malu yang harus dia terima, lantaran saat ini semua orang yang berpas-pasan dengannya menyorotnya penuh tanya.

Meskipun ingin, tetapi Sanaya tidak mungkin menangis di sepanjang lorong kantor. Dia berharap bisa segera keluar dari kantor tersebut dan melupakan kejadian mengerikan yang baru saja dialaminya.

"Sshh...." Sanaya mendesis kala rasa nyeri merajai seluruh permukaan kulit wajah dan tubuhnya. "Tuhan... beri aku kekuatan." Maniknya menatap iba pada setiap goresan luka yang ditinggalkan oleh Leo di sekujur tubuhnya. Dia tahu, konsekuensi seperti inilah yang akan diterimanya bila berani membantah atau pun melawan sang tunangan brengseknya itu.

Ting!

Pintu lift terbuka lebar, buru-buru kaki jenjang Sanaya melangkah masuk ke benda berjalan tersebut. Beruntung, di dalam sana tidak ada orang lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status