Share

Bab 56—Tak akan bisa berhenti.

Menyudahi membicarakan Leo, mami Anne lantas beralih pada sang menantu.

"Gimana, Nay, suka gak?" tanya mami.

"Bagus, kok, Mom." Sanaya tersenyum, menatap cincin berlian yang melingkar di jari manisnya. Secara sadar dia pun berandai-andai, apabila cincin tersebut dari Dilan.

'Ah, mikir apa aku ini?' Sanaya menggelengkan kepala, mengenyahkan harapan yang hadir dalam benaknya.

"Pas?" Meriana menimpali.

Sanaya menatap Meriana, kemudian menyahut, "Pas, kok,Tan."

Cincin pernikahan yang dibelikan calon mertuanya ini bagi Sanaya sangatlah spesial. Tak hanya sebagai simbol, tetapi juga sebagai bukti jika mereka sangat menghargai hubungan ini. Mami Anne lah yang paling antusias dengan pernikahan ini. Sanaya merasa sangat berdosa dan bersalah lantaran telah membohonginya.

"Sayang, Leo gak bisa ikutan nyoba," ucap Meriana.

Mami Anne pun menyayangkan ketidak hadiran Leo. "Mungkin beberapa hari lagi dia bisa ke sini, Mer," ucapnya sambil mengambil cincin yang akan dipakai Leo. "Ini kayanya juga uda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status