Share

#29

#29

Setelah sampai di rumah sakit, aku langsung membawa ibu ke ruang UGD. Sepintas ujung mataku seperti melihat Indah disini. Entah karena ini rumah sakit tempat ia bekerja atau ia sudah membawa Deni untuk di rawat disini.

"Dok, tolong ibu saya. Tolong Dok," mohonku.

"Pak Bayu kan?" tanya beliau nampak heran.

Mungkin beliau bingung karena beberapa waktu yang lalu aku masih menemani Nindy di ruangannya. Tanpa membuang waktu, dokter itu langsung memeriksa keadaan Ibu dan segera memberikan pertolongan pertama.

Sementara itu, aku dan kedua adik perempuanku menunggu di luar untuk keputusan dari dokter tentang keselamatan ibu kami.

"Ini semua gara-gara kamu Mas!" lirih Lintang.

"Kalau aja kamu nggak sibuk sama istri baru kamu, mungkin kami nggak harus jual diri untuk memenuhi kebutuhan kita dan kemauan ibu!" imbuh Wulan.

Aku hanya diam, apapun yang mereka katakan aku benar-benar tidak habis pikir. Sampai kapan mereka akan merasa benar atas perbuatannya.

Entah bagaimana mereka bisa berpikir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status