Share

Kok Mendadak Sih?

Percakapan kita beralih ke sofa kamar.

Karena kata Husein barusan, obrolan suami istri yang menjurus pada hal-hal intim, sebaiknya di bahas di dalam kamar, dan cukup hanya keduanya lah yang tahu.

Kalau kita masih ada di ruang tamu, dikhawatirkan akan banyak telinga yang mendengar. Sedangkan aib rumah tangga hendaknya ditutup rapat-rapat dari semua orang.

Kita duduk saling bersebelahan.

"Rey, saya mau nanya. Serius kah ucapan kamu tadi pagi?"

Aku sempat bingung apa yang dia maksud, tapi sedetik kemudian aku langsung paham. Semua ini tentang aku yang membolehkan dia mencium ku.

"Memangnya kedengaran kayak bercanda ya Mas?"

"Mau dijawab jujur atau bohong nih?"

"Jujur dong! Bohong kan dosa," selaku lagi.

"Iya. Ucapan itu kedengarannya hanya sebagai rasa kasihan kamu terhadap saya Rey."

Aku masih mencerna ucapan yang baru saja terlontar dari mulut Husein, karena aku gak paham bagian mananya ucapan ku dinilai sebagai rasa kasihan.

"Maksud Mas apa ya? Kok bisa Mas nilai seperti itu?"

"Iy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status