Share

Pembalap Handal

Sepanjang perjalanan, dari sudut mataku, aku sedikit risih melihat Husein yang selalu menggoyangkan pergelangan tangannya berkali-kali, sambil kadang mengaduh lirih.

Kita sudah masuk jalan tol, dan mungkin akan sampai dalam setengah jam kemudian, tapi melihat dia kesakitan begitu juga gak tenang kan pikiran Hayati!

"Mas, kenapa sih tangannya? Kalau sakit istirahat dulu lah, jangan dipaksakan!" kataku sambil meraih tangan Husein dan aku pijit pelan-pelan pergelangannya.

"Maaf ya, saya ganggu konsentrasi kamu. Tadi pas di mushola tangan saya terkilir, dan baru terasa sakitnya. Tapi gak apa-apa kok, nanti juga sembuh. Toh sebentar lagi juga sampai, maaf ya!"

Bentar, jawaban apa sih itu? Kenapa dia minta maaf sama aku, kenapa juga dia gak cerita sedari awal kalau tangannya sakit?

Dulu, meski Reza seorang pengecut tapi dia selalu cerita sama aku tentang hal-hal kecil, kayak rokoknya hilang satu, handuknya di rumah hilang, beli jajan angsula nya kurang, pokoknya hal-hal sederhana gitu deh.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status