Firman Allah SWT dalam Quran surat Al-A'raf:178 yang berbunyi:"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk (dalam semua kebaikan dunia dan akhirat); dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi (dunia dan akhirat)".Perkara Nadine udah selesai, nggak cuman sahabatku yang punya konten horor itu aja, ternyata Clara juga memutuskan untuk ikut memperbaiki dirinya bersama kita, di pesantren.Horeee!!Clara sampai membeli 1 unit rumah yang dekat dengan tempat tinggalku supaya memudahkan mereka berdua untuk menuntut ilmu. Memang sahabat aku itu gak kaleng-kaleng, kalau sudah berurusan dengan sesuatu, mereka pasti bakal bersungguh-sungguh.Alhamdulillah yang kedua adalah untuk kondisiku sekarang, aku berangsur-angsur membaik dan itu semua berkat doa dan kesabaran Akang beserta keluarga semua yang luar biasa, dalam menjagaku.Karena ini operasi besar pertamaku, aku gak punya pengalaman dalam hal penyembuhan, aku gak tau cara
"Kenapa Ay, kamu kok kaget begitu?"Ada rahasia apa ya di pondok, kenapa sampai mereka gak mau Akang tahu bapak pingsan lalu dilarikan ke klinik."I-ini, ibu ketemu teman lamanya dan gak jadi ke rumah sakit." Lagi-lagi aku terpaksa berbohong sama Akang gara-gara keadaan. Kapan taubatnya diriku?"Oh, ya sudah. Kalau ada halangan jangan dipaksa ke sini. Kan ada saya juga!" sahut Akang, kemudian dia kembali muroja'ah kitabnya.Hampir aja!Apa jangan-jangan, ada hubungannya dengan sakit kepala yang sering dirasa sama bapak akhir-akhir ini?Aku jadi ingat ibu sampai memberikan alarm khusus supaya bapak gak telat minum obat. Pastinya ada alasan kuat dibalik itu. Aku berdoa supaya bapak selalu sehat, dan gak terjadi sesuatu yang serius Amiin.Lagian ibu juga aneh-aneh aja deh, pakek harus merahasiakannya segala.And this day!!!Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu datang juga! Aku bahagia banget pas tadi sama dokter dibilangin udah boleh pulang.Para suster yang udah nyabut selang infusan aku
Kita berdua udah ada di dalam mobil dan lagi menuju kembali ke pondok pesantren, tapi kayaknya pas di persimpangan tadi, Akang tidak belok ke arah kanan, melainkan terus lurus dan kupikir kita menuju jalan tol."Loh, kita mau ke mana ini?" Aku memperhatikan skema peta di dashboard dan di sana tertulis menuju kota Sumedang."Kita mau jalan-jalan dulu ya, saya mau ajak kamu ke suatu tempat yang sangat spesial," ujarnya singkat.Hah, ke suatu tempat? Mau ke mana ini? Apa jangan-jangan dia langsung pergi ngisi ceramah."Mau ke mana sih? Kasih tau aja clue nya apa." Aku maksa pokoknya."Ada deh, rahasia. Pokoknya ikut aja. Jangan banyak nanya, nanti saya marah Ay!" tukasnya nyengir kuda.Memang sih, sudah selayaknya kalau seorang istri itu nurut dan percaya sama suami, ke mana pun dia bawa kamu pergi. Karena suamiku sudah berhak penuh atas diriku.Tapi ya, namanya rasa penasaran itu manusiawi banget kan? Aku mulai perhatikan sekitar jalan melalui kaca mobil, dan kita masuk di tol Padalaran
Akang membantu aku turun dari mobil dan kita berdua jalan ke tempat tujuan suamiku itu."Oh, itu bangunan panti asuhan nya kali ya?" gumamku dalam hati, sambil dituntun berjalan ke arah sana.Dari yang aku lihat, bangunan di depanku itu bukan bangunan tua, catnya pun masih bersih, pintu dan segala macam furniture nya juga masih kokoh.Tapi, kenapa buat masuk ke sini, butuh perjalanan yang sangat jauh dulu?Apa gak bisa gitu, ditaruh di sisi jalan raya aja. Menakutkan kalau malam-malam ke sini, sendirian."Teman-teman, Bang Husein datang!" seru salah satu anak kecil yang mengejar bola dan kebetulan menggelinding ke arah kita berdua. Dia begitu terkejut melihat sosok Husein berdiri menahan bola itu.Setelah teriakan dari anak tadi, sontak anak-anak di sana bak sarang semut yang lagi dibasmi, mereka berlarian dari dalam bangunan itu, menghampiri Akang dengan semangat.Aku sampai tersentak dan hampir terjatuh, karena mereka berdesakan pengen bisa memeluk tubuh Akang."Lama gak jumpa Bang,
Saat Akang lagi khusyuk bermain futsal bersama anak panti yang laki-laki, aku bersama dua ibu pengurus panti sedang mengobrol sambil menikmati teh hangat yang mereka buat sendiri, dicampur dengan daun mint yang segar.Aku belum mendengar apa-apa dari mereka, karena masih melayani anak-anak yang bergantian minta dibuatkan pesawat-pesawatan dari kertas origami padaku.Tapi, aku cuma punya satu kesimpulan, mereka pasti orang-orang baik."Bagaimana, seru ya tinggal di sini? Banyak anak-anak yang beragam seki tingkahnya, di sini gak pernah sepi Neng," papar ibu yang paling tua itu, yang aku tahu namanya bu Ratih.Beliau, kemungkinan pendiri dan perintis panti asuhan pedalaman ini."Maaf ya Bu, kalau saya lancang. Tapi saya bener-bener sangat penasaran sekali bagaimana bisa Akang Husein mengenal tempat ini, dan kenapa katanya tempat ini spesial baginya. Mungkin ibu tahu sesuatu." Aku memperhatikan raut wajah mereka secara bergantian, berharap ada yang mau menjelaskannya padaku.Ibu Ratna t
Aku langsung menyeka air mata, begitu melihat Akang berjalan menghampiri kami. Keringatnya menetes pengen langsung aku lap, tapi enggak sekarang.Aku lagi butuh penjelasan lebih dari dia."MasyaAllah, anak-anak sudah semakin hebat main futsalnya. Kalah kekuatan saya sama mereka, Bu," celoteh Husein yang berjalan mendekati aku.Belum aja dia duduk di kursi, aku keburu berdiri dan memintanya untuk ikut bersamaku."Aku mau bicara sama Akang, sekarang juga!" kataku lalu berjalan duluan ke arah di mana mobil kami terparkir."Loh, kenapa Bu sama dia?""Ibu juga gak tahu, dari tadi masih baik-baik aja kok. Sudah, samperin sana!" perintah ibu Ratna yang panik.Terakhir, aku mendengar langkah kakinya yang berlari mengejar diriku. "Ay, ada apa? Kenapa kamu marah sama saya?"Dia menghentikan langkahku yang sebetulnya lebih lambat dari dia.Aku melipat kedua lengan di dada."Sekarang Akang jujur sama Rey, kenapa aku tidak tahu sama sekali tentang panti asuhan ini? Kita sudah menikah enam bulan l
Seiring waktu berlalu, panti asuhan yang tadinya untuk menampung anak-anak korban kebakaran itu, berubah menjadi panti asuhan seperti biasanya.Banyak para orang tua yang kurang mampu secara finansial dan lebih baik menitipkan anaknya di sini. Maka tak heran, jika ketemu anak yang baru berumur tiga tahun atau lima tahun.Tahun ini, panti asuhan As-Salam sudah menerima setidaknya empat anak kecil yang terlantar. Semoga menjadi ladang pahala bagi para pengasuh, terutama untuk suamiku."Sekarang kamu paham kan Ay, kenapa saya tidak cerita selama ini? Karena saya mau memiliki amal jariyah secara diam-diam, tanpa banyak yang tahu. Firman Allah SWT, dalam surah Al-Baqarah ayat 271 sampai 275 yang artinya, “Jika kamu menampakkan sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu ke
Merasa ucapan Akang masih sekedar bercanda deh, soalnya di luar nalar banget.Mana ada suami yang semengerti itu sama istrinya, kecuali dia?Memang benar berarti, terjadi sesuatu dengan rahimku, dan sesuai dengan dugaanku.Jadi kalau aku sampai hamil di luar kandungan untuk kedua kalinya, maka rahimku akan diangkat.Akang fikir aku tidak paham sama sekali? Aku searching dan aku pelajari semua tentang ibu-ibu yang pernah hamil ektopik, dan hasilnya mereka rata-rata belum memiliki anak setelah operasi pengangkatan janin."Aku masih butuh alasan lain, kenapa Akang memilih jalan tengah seperti itu. Akang bukan lagi mau menjurus ke poligami kan?"Keningnya langsung mengernyit mengiringi kebingungan atas ucapanku barusan."Bisa-bisanya Ay, kamu berfikir sampai ke sana? Ingat yang pernah kita ucapkan dulu apa? Permintaan kamu, kalau seandainya kamu tidak bisa hamil Rey?"Iya, aku akan selalu ingat jawabanmu itu. Tapi, aku pikir itu cuma sekedar basa basi doang, dan sekalinya ucapannya memang