Share

Panti Asuhan As-Salam

Akang membantu aku turun dari mobil dan kita berdua jalan ke tempat tujuan suamiku itu.

"Oh, itu bangunan panti asuhan nya kali ya?" gumamku dalam hati, sambil dituntun berjalan ke arah sana.

Dari yang aku lihat, bangunan di depanku itu bukan bangunan tua, catnya pun masih bersih, pintu dan segala macam furniture nya juga masih kokoh.

Tapi, kenapa buat masuk ke sini, butuh perjalanan yang sangat jauh dulu?

Apa gak bisa gitu, ditaruh di sisi jalan raya aja. Menakutkan kalau malam-malam ke sini, sendirian.

"Teman-teman, Bang Husein datang!" seru salah satu anak kecil yang mengejar bola dan kebetulan menggelinding ke arah kita berdua. Dia begitu terkejut melihat sosok Husein berdiri menahan bola itu.

Setelah teriakan dari anak tadi, sontak anak-anak di sana bak sarang semut yang lagi dibasmi, mereka berlarian dari dalam bangunan itu, menghampiri Akang dengan semangat.

Aku sampai tersentak dan hampir terjatuh, karena mereka berdesakan pengen bisa memeluk tubuh Akang.

"Lama gak jumpa Bang,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status