Share

Suamiku Berhati Malaikat

Saat Akang lagi khusyuk bermain futsal bersama anak panti yang laki-laki, aku bersama dua ibu pengurus panti sedang mengobrol sambil menikmati teh hangat yang mereka buat sendiri, dicampur dengan daun mint yang segar.

Aku belum mendengar apa-apa dari mereka, karena masih melayani anak-anak yang bergantian minta dibuatkan pesawat-pesawatan dari kertas origami padaku.

Tapi, aku cuma punya satu kesimpulan, mereka pasti orang-orang baik.

"Bagaimana, seru ya tinggal di sini? Banyak anak-anak yang beragam seki tingkahnya, di sini gak pernah sepi Neng," papar ibu yang paling tua itu, yang aku tahu namanya bu Ratih.

Beliau, kemungkinan pendiri dan perintis panti asuhan pedalaman ini.

"Maaf ya Bu, kalau saya lancang. Tapi saya bener-bener sangat penasaran sekali bagaimana bisa Akang Husein mengenal tempat ini, dan kenapa katanya tempat ini spesial baginya. Mungkin ibu tahu sesuatu."

Aku memperhatikan raut wajah mereka secara bergantian, berharap ada yang mau menjelaskannya padaku.

Ibu Ratna t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status