Share

Tidak Ada Yang Tahu

Aku langsung menyeka air mata, begitu melihat Akang berjalan menghampiri kami. Keringatnya menetes pengen langsung aku lap, tapi enggak sekarang.

Aku lagi butuh penjelasan lebih dari dia.

"MasyaAllah, anak-anak sudah semakin hebat main futsalnya. Kalah kekuatan saya sama mereka, Bu," celoteh Husein yang berjalan mendekati aku.

Belum aja dia duduk di kursi, aku keburu berdiri dan memintanya untuk ikut bersamaku.

"Aku mau bicara sama Akang, sekarang juga!" kataku lalu berjalan duluan ke arah di mana mobil kami terparkir.

"Loh, kenapa Bu sama dia?"

"Ibu juga gak tahu, dari tadi masih baik-baik aja kok. Sudah, samperin sana!" perintah ibu Ratna yang panik.

Terakhir, aku mendengar langkah kakinya yang berlari mengejar diriku.

"Ay, ada apa? Kenapa kamu marah sama saya?"

Dia menghentikan langkahku yang sebetulnya lebih lambat dari dia.

Aku melipat kedua lengan di dada.

"Sekarang Akang jujur sama Rey, kenapa aku tidak tahu sama sekali tentang panti asuhan ini? Kita sudah menikah enam bulan l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status