Share

Siapa Perempuan Itu?

"Siapa sih perempuan itu? Kecentilan banget, mudah-mudahan yang dia maksud bukan seperti yang aku maksud juga ya, amit-amit deh." batinku.

Syukurlah Akang sangat mengerti ketidaknyamanan aku berada di sini, dia pun setuju untuk pulang lebih cepat.

Setelah aku pamit ke dokter Syakira dan memberikan hadiah untuk anaknya, kita berdua memutuskan untuk pulang.

Ishh! Mau dipendam dalam hati juga gak bisa, soalnya jadi pertanyaan besar di dalam otakku. Apa memang benar sedekah itu gak perlu izin dari suami, meskipun mau nominalnya besar atau kecil?

Karena ahlinya sudah ada di sampingku sendiri, maka kalau gak mau tersesat, aku harus buru-buru tanya sama dia

"Ada apa sih, kok dari tadi cemberut terus? Ada hal yang bikin kamu gak nyaman di pesta tadi?" tanya Akang yang sepertinya bisa membaca raut wajah aku yang lagi bete.

Aku mendesah kuat, "Iya memang ada hal yang mengganggu aku sejak tadi, Boleh nggak aku langsung diskusi sama Akang?"

"Ya boleh dong, emangnya ada apa kok, saya jadi kepo ya?
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status