Share

Seseorang Yang Sangat Panik

Sepanjang jalan aku gak lepas dari berdzikir, meminta pertolongan pada Allah, Tuhan maha melindungi semua umatnya. Aku gak minta banyak, aku cuma minta selamatkan anak-anakku, dan biarkan mereka lahir ke dunia, meskipun harus ditukar dengan nyawaku.

Aku sudah cukup merasakan pahit manis tinggal di dunia yang fana ini, biarkan anak-anakku mengenal Abinya.

Biarkan mereka menapaki kaki, mencinta tanah airnya lalu berjuang meraih ridho Allah di dunia. Ingsyallah, meninggal ketika berjuang saat melahirkan pasti syahid. Aku tidak akan pernah menyesal kalau harus memilih itu.

"Sudah tembus ke suami lo, Rey?" tanya Clara yang justru merasa lebih panik dariku.

Aku menggeleng keras, tangisku pecah karena yang aku butuhkan pelukan dari suamiku, aku kangen sama Akang.

"Belum di read Ra, masih ceklis satu!" kataku putus asa. Soalnya sebelum aku tahu ada bercak darah, Akang bilang ada kelas dan pasti handphone-nya dinonaktifkan selagi dalam pelajaran, begitu kan memang kebiasannya??

Gimana caranya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status