Share

Jangan Minta Bantuan

Ibu!"

Teriakan Mbak Ratna membuatku kaget. Aku langsung berlari ke arah halaman depan. Disusul Lik Sumi dan Gibran.

"Innalilah." Ibu sudah tergeletak di tanah. Dia pingsan tidak sadarkan diri. Semua anaknya menampakan raut panik.

"Bu, bangun, Bu ...."

"Adi, cepat bawa mobil. Ayok kita bawa Ibu ke rumah sakit," perintah Mbak Neli.

Mas Adi langsung bergegas masuk kembali ke rumah. Namun, Gibran menghalanginya.

"Mobil itu punya Eva. Kamu tidak berhak lagi membawanya."

"Jangan halangi aku, Gibran. Apa kamu tidak lihat, ibuku pingsan!" bentak Mas Adi.

"Pakai saja mobil milikku, yang telah kamu berikan untuk gundikmu itu."

"Ta-tapi, Dek, itu mobilku. Ungnya kita dapatkan bersama, dari hasil penjualan kopi."

"Jangan banyak berdebat. Suruh gundikan memberikan kunci mobil itu. Kunci mobilmu yang sudah ada di tanganku, tidak akan kembali."

"Dasar perempuan Ibl*s. Ibuku sedang sekarat, tapi kamu masih membicarakan hak kepemilikan. Di mana hati nuranimu, Eva. Menyesal aku pernah punya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status