Share

Pertengkaran

"Rumahku, disita Mbak."

"Apa?"

Kami semua syok. Mengedarkan pandangan tak percaya ke arah Mbak Neli dan Mas Hendri. Ibu hanya bisa mengelus dada. Sedangkan, Mbak Ratna dan Nayla memandang dengan sorot mata sinis.

"Kenapa bisa disita? terus kalian mau tinggal di mana? jangan bilang tinggal disini. Rumahku sudah sesek."

Mbak Ratna memiringkan bibirnya. Nampak jelas kekesalan di wajahnya. Membuat Mbak Neli menunduk karena merasa tak enak hati.

"Ratna, jangan bicara seperti itu pada adikmu."

"Bukan maksud Ratna ngelarang mereka tinggal di sini, Bu. Tapi Ibu 'kan tahu, di sini cuman ada tiga kamar. Mereka nanti tidur di mana?"

"Ibu tidur sama Mbak Ratna. Biar kamar Ibu bisa aku tempati sama Mas Hendri."

"Lah, terus nanti Tiwi tidur di mana?"

"Tiwi tidur bareng Mbak juga."

"Enak aja. Pemilik rumah ini aku, kenapa kamu yang ngatur-ngatur, Nel?"

"Aku gak maksud gitu, Mbak. Tapi, ya gimana lagi."

"Iya enak banget, yah, kalian. Numpang aja, terus."

Suasana ruang tamu jadi panas. Ras
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Siti Aminah
... rasain lo adi emang enak tuh di ceraiin sm eva kluarga benalu ga ada trimakasihnya sm eva rasain jga tuh ibunya adi biar menderita kkuarganya smngat eva jngan mau balik lgi sm adi yg pecundang itu
goodnovel comment avatar
Isabella
kapokmu kapan buang berlian demi batu jalanan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status