Share

Masalah Hidup

"Berikan!" bentaku.

Aku berusaha merebut ponsel di tangan Nayla. Dia terus berontak. Rasa curiga semakin kuat. Pasti ada hal yang dia sembunyikan.

"Tidak! Jangan berani-berani ngatur aku. Kamu tuh, cuman suami yang berguna. Bisanya ngajak aku susah doang. Nyesel aku nikah sama kamu."

Plak!

Ulu hati nyeri. Tidak menyangka perempuan yang selama ini aku anggap lemah lembut, ternyata mempunyai mulut yang mampu merobek isi hati. Amarah menghipnotisku. Tanpa sadar mendaratkan tamparan di pipi mulus Nayla.

"Kamu nampar aku, Mas?" tanya Nayla tak percaya.

"Ma-maaf, Nay. Aku gak niat nyakitin kamu."

"Ada apa ini?"

Ibu mendorong kursi rodanya masuk ke kamar. Pintu memang tidak dikunci. Pasti Ibu mendengar pertengkaran di antara kami.

"Ibu."

Nayla merangkul ibu. Dia menitikan air mata. Sambil memegang pipi bagian kiri, yang nampak memerah. Menunjukan ekspresi pilu.

"Apa yang kamu lakukan sama Nayla Adi?" tanya ibu dengan oktaf suara tinggi. Matanya melebar.

"Mas Adi nampar Nayla, Bu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Upik Mardiati
ditunggu lanjutannya
goodnovel comment avatar
Yati Syahira
karmamu jln lanjut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status