Share

Sewa Rahim

"Sudahlah, Mas. Bersikap biasa," lirihku.

Aku sengaja menyuruh mereka pergi berdua. Agar dengan leluasa menghubungi Rani. Aku mau mengorek lebih jauh terkait Salwa. Sebagai langkah antisipasi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Ya sudah, kali ini saja."

"Demi untung kita, Mas."

Mas Gibran hanya menunjukkan raut sungkan. Dia tampak tidak senang dengan ide-ide anehku. Mau bagaimana lagi, Salwa sudah ada di tengah-tengah kami. Kami juga harus memikirkan cara agar dia menjauh dari keluargaku.

"Ayok, Mas. Aku sudah siap."

"Sayang, Mas berangkat dulu."

"Aku juga berangkat yah, Mbak."

"Iya, hati-hati, yah."

Mereka pergi menggunakan mobil menuju pabrik kami yang berjarak sekitar 30 menit dari rumah. Setelah mereka menghilang dari pandangan, aku bereskan dulu pekerjaan rumah. Lalu, membuka leptop, dan mengecek email Mas Gibran. Suami Rani bilang dalam surat, kalau dia akan menceritakan semuanya melalui email.

"Nah, ini pasti email-nya."

Aku baca paragraf demi paragraf dari email ya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
sok2an an si eva,,cinta beneran si gbran ntar nangis2.ku doa kan aja si gibran nikah btulan sma si salwa
goodnovel comment avatar
Asa Benita
terlalu beresiko lah rencana begitu...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status