Share

Kebakaran

"Tidak. Aku tak mau melakukan rencana gila ini!" sentaknya emosi.

"Tapi, Mas ... mau pakai cara apa lagi untuk mengusir Salwa. Kamu sudah baca email Gilang 'kan? Kasihan Rani dan Gilang. Kita juga harus membantu mereka."

"Tidak usah, Sayang. Mereka lebih tahu apa yang harus dilakukan. Kita fokus saja dengan rumah tangga kita. Mas sudah merencanakan pertemuan dengan dokter hebat di Semarang. Kita bakal usaha buat bayi tabung lagi."

"Soal Salwa gimana, Mas?"

"Biar Mas yang nyuruh dia pergi dari sini."

"Ya, sudah kalau itu yang terbaik menurutmu."

"Iya, Sayang. Kita fokus dengan kebahagiaan kita saja."

Aku mengangguk ragu. Dari pengalamanku selama ini, biasanya orang seperti Salwa tak akan menyerah begitu saja. Dia punya seribu satu cara mendapatkan apa yang diinginkan. Namun, jika suamiku mengatakan hal demikian, lebih baik aku ikuti saja kemauannya.

*****

"Salwa, duduk di sini, kami mau bicara," ucap Mas Gibran setelah sarapan.

"Ada apa, Mas?"

"Kami sudah memutuskan, kalau kamu leb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Izha Effendi
bikin cerita kok di bikin rumit,,melwan satu wanita aja gk bisah,,klw emang dia menyembunyikan ayahnya,,knpa tidak lapor polisi aja..aneh ni yg bkin cerita.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status