Share

TAMAT

"Ya Allah."

"Tenang, Sayang. Kita cek saja ke kantor polisi."

Kami mengangguk setuju atas usulan Gilang. Lalu, masuk ke mobil masing-masing. Awalnya Mas Gibran melarang. Takut aku mual dan merasakan gejala kehamilan lainnya. Namun, aku yakinkan dia, bahwa kondisi tubuh ini baik-baik saja. Apalagi jarak ke kantor polisi hanya satu jam.

"Sayang, kamu gak ada yang dirasa?" tanya Mas Gibran di tengah perjalanan.

"Aku baik-baik saja, Sayang. Mas fokus nyetir, yah."

"Siap, sayang. Kalau pusing, atau mual, atau lapar, bilang aja yah."

"Siap suamiku."

Mas Gibran mencium tangan. Sementara matanya fokus menyetir mobil. Sepanjang jalan, suamiku sangat memperhatikanku. Dia memang sedikit berlebihan. Maklum, sudah lama kami menunggu kehadiran sang buah hati. Wajar, kalau suamiku begitu menjaganya. Ditambah lagi, dia sangat mencintaiku.

"Mas, kasihan sekali Salwa."

"Iya, Sayang. Ko, bisa dia malah masuk rumah sakit jiwa."

"Mungkin, obsesi dia terlalu tinggi. Sampai meracuni pikiran. Ya, jadi gitu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
cerita yg bagus. endingnya juga bagus. memang biasanya orang susah punya anak lama gak punya jika punya langsung berjejer seperti tetanggaku. 10 th belum punya anak pas punya jarak 1 th hamil lagi sampai anaknya 4 dlm jarak 1 th . baru KB. oh ya gimana nasibnya selingkuhan Aldy yg pergi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status