Share

Bab 15

"Hantunya datang ya, Mas? Di depan matamu loh!" ucapku dengan disertai senyuman.

Mas Haris terdiam menunduk. Sesekali ia melirik ke arah wanita yang tengah berdiri di hadapan kami.

"Kakinya napak ke tanah, Mas. Berati Tiara bukan hantu," tuturku lagi.

Mata Mas Haris berputar, lalu tiba-tiba saja ia menarik tangan Tiara dan agak menjauh dariku.

Pesan dari Gea pun masuk. Aku membiarkan Mas Haris bicara berdua di depan rumah.

[Kakakku ke sana karena aku bilang padanya bahwa Mas Haris akan mempertemukan kamu dengannya. Mbak Tiara sangat antusias dijadikan madumu, Elena.]

Sekarang aku paham, Tiara melakukan hal ini untuk mendapatkan Mas Haris, ia cinta mati padanya, hingga rela disebut sudah meninggal dunia.

Aku menghampiri kedua orang yang tengah berdebat di garasi rumahku. Dengan tangan dilipat di atas dada, aku pun menyunggingkan senyuman padanya.

"Kalian ini cocoknya menjadi pesinetron," ucapku sambil bertepuk tangan.

"Kamu salah paham, Elena," sanggah Mas Haris.

"Manager yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status