Share

Bab 11

"Gak kedengeran lagi."

Aku buru-buru keluar mobil. Ini tidak bisa dibiarkan sama sekali. Dengan langkah cepat, aku menuju ke tempat Ani.

"Ani!"

Mereka langsung menoleh. Tidak ada raut keterkejutan di wajah Ani. Begitu juga dengan pria itu. Mereka sama-sama terlihat santai.

Kenapa mereka tidak terkejut?

Ah, jangan-jangan benar perasaan tidak enakku. Apa hubungan Ani dengan pria itu? Wah, ini tidak bisa dibiarkan sama sekali.

"Kamu ngapain di sini, hah?!"

Ini tidak jauh dari rumah. Aku melipat kedua tangan di depan dada. Melihat Ani dan pria itu bergantian.

"Kamu juga!" Aku menoleh ke pria tadi. "Jangan-jangan betul apa pikiran saya."

"Saya gak ngerti sama yang kamu omongin." Pria itu mengeluarkan amplop berwarna coklat lumayan tebal. Aku menyipitkan mata. Apalagi yang akan aku lihat sekarang?

"Ini DP-nya. Saya tunggu di hari yang udah ditentukan, kuenya jadi."

Aku langsung terdiam mendengarnya. Jadi, pria ini memesan kue pada Ani?

Astaga, apakah aku yang salah duga? Atau bagaima
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status