Share

Bab 14

"Ani!" Buru-buru aku memanggilnya.

Istriku itu menoleh. Dia tidak tampak terkejut. Aku melangkah mendekatinya, batal sudah rencanaku mau ke kamar mandi.

"Kamu ngapain di sini?" tanyaku sambil berkaca pinggang, juga tersenyum ke Mamanya Ariel.

Bisa-bisanya Ani datang kesini. Aku diam sejenak. Melihat tangan Ani yang masih membantu Mamanya Ariel.

Entah kenapa, aku berpikiran sesuatu soal Ani. Ah, apakah ini tidak salah?

Jangan-jangan Ani itu ....

Aku menatap Ani sambil menyipitkan mata. Dia belum juga menjawab pertanyaanku. Lagi pula, kalau dia di sini, di mana bayi kami? Kenapa pakai dia tinggal, sih?

"Mana Adek, Ma?"

Kami langsung menoleh ke belakang. Aku menatap Ariel yang mengambil posisi berdiri di sebelah Mamanya.

"Belum datang kayaknya."

Ah, lega rasanya. Kukira Ani itu—

"Loh, Ani ngapain di sini? Pesanan kue udah jadi?"

"Udah. Ada di rumah. Tadi saya telepon Ibu. Katanya sekalian aja jemput ke rumah sakit. Mau lihat kuenya sekalian ambil di rumah. Saya kan gak ada kendaraan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status